Wasior, (Antaranews Papua Barat) - Konsolidasi Persekutuan Wanita Gereja Kristen Injili (PW GKI) di Tanah Papua yang berlangsung di Wasior, Kabupaten Teluk Wondama, Papua Barat resmi dibuka oleh Wakil Ketua Sinode GKI di Tanah Papua Pendeta Hiskia Loro, STh, Rabu.
Kegiatan yang dipusatkan di gereja GKI Jemaat Baitesda Manggurai diikuti sedikitnya 200 perempuan yang merupakan utusan dari 56 Klasis serta 6 Bakal Klasis GKI di seluruh tanah Papua.
Ikut hadir dalam upacara pembukaan Gubernur Papua Barat Dominggus Mandacan, Bupati Teluk Wondama Bernadus A. Imburi beserta unsur Forkopimda serta sejumlah pejabat Pemda dan tokoh gereja.
Dalam sambutannya Pendeta Hiskia menyatakan kaum perempuan memiliki peran penting dalam perkembangan iman Kristiani di Tanah Papua. Dia lantas mengutip dua momentum penting dalam sejarah Kekristenan yang melibatkan peran besar kaum perempuan.
Pertama, Alkitab memberitakan bahwa perempuanlah yang pertama menjadi saksi kebangkitan Yesus. Kedua, sejarah GKI di Tanah Papua mencatat yang dibaptis pertama kali menjadi pengikut Yesus oleh zendeling Ottow dan Geisler di Pulau Mansinam pada 1 Januari 1865 adalah perempuan yakni Sarah dan Margareta.
"Karena perempuan menjadi titik awal Pekabaran Injil di Tanah Papua maka proses pemberitaan (Injil) dan pembangunan di Tanah Papua harus berlangsung dalam suasana kelemahlembutan dan kerendahan hati,"kata Pendeta Hiskia.
Dia menilai konsolidasi PW GKI di Tanah Papua merupakan langkah maju yang positif dalam rangka mengangkat dan mengoptimalkan potensi kaum perempuan Kristen di tanah Papua.
"Jadi mari laki-laki topang perempuan supaya seluruh tugas tanggung jawab amanat dan kesaksian mereka diberkati oleh Tuhan,"pesannya.

Gubernur Dominggus berharap konsolidasi PW GKI se-tanah Papua yang pertama kali diadakan itu dapat menghasilkan hal-hal yang penting tidak saja untuk menopang pelayanan gereja juga untuk peningkatan kualitas sumber daya manusia orang Papua.
Diharapkan melalui konsolidasi ini para perempuan Kristen di Tanah Papua dapat memperoleh pertumbuhan iman, pengetahuan dan hikmat untuk melayani sesama kaumnya. Juga menjadi seorang penolong dalam keluarga.(*)