Manokwari (ANTARA) - Satuan Tugas Pangan Polda Papua Barat terus memantau situasi pasar guna mencegah aksi spekulan yang dapat merugikan masyarakat di tengah perang melawan virus corona.
Kapolda Papua Barat Brigjen Pol. Turnagogo Sihombing di Manokwari, Jumat, mengatakan bahwa satgas saat ini sedang fokus memantau gula pasir.
Dari hasil investigasi, polisi sejuah ini belum mendapati adanya indikasi penimbunan.
"Dan informasi yang saya peroleh dari pusat, memang permasalahan bukan di pasar, melainkan dari produsen. Ada keterlambatan panen sehingga berpengaruh pada hasil produksi," ucap Kapolda.
Ia menegaskan satgas pangan akan terus bergerak untuk mendalami seluruh informasi di tengah masyarakat.
Polda akan bekerja maksimal mencegah aksi penimbunan.
Selain gula, lanjut Kapolda, Satgas juga memantau komoditas lain, terutama menyangkut kebutuhan pokok masyarakat.
Polda terus berkoordinasi dengan tim pengendali inflasi daerah (TPID), baik tingkat provinsi maupun kabupaten/kota.
Kepala Biro Perekonomian Setda Papua Barat Jefry Auparay mengatakan bahwa pasokan gula pasir dari Jawa sudah masuk di Pelabuhan Manokwari beberapa waktu lalu.
"Untuk Teluk Wondama, akan tiba di Pelabuhan Wasior pada tanggal 5 April 2020. Itu di luar dari stok yang dialokasikan di Manokwari," ucap Jefry.
Sementara itu, untuk Manokwari, lanjut dia, saat ini sudah ada stok sebanyak 75 ton. Persediaan ini diharapkan penuhi kebutuhan gula di daerah ini hingga beberapa bulan ke depan.
Selain distributor swasta, lanjut Jefry, Badan Urusan Logistik (Bulog) Subdivre Manokwari pun sudah mendatangkan gula dan saat ini sudah tiba.
Ia mengimbau masyarakat tidak khawatir dengan ketersediaan gula di daerah tersebut.