Manokwari (ANTARA) - Dinas Kesehatan Provinsi Papua Barat mencatat sekitar 3.000 warga telah memanfaatkan layanan Cek Kesehatan Gratis (CKG) yang dilaksanakan serentak di seluruh kabupaten.
Pelaksana Tugas (Plt) Seksi Kesehatan Keluarga dan Gizi Dinas Kesehatan Papua Barat Andry Parinussa, di Manokwari, Selasa, mengatakan, tujuh kabupaten di Provinsi Papua Barat sejak bulan Juni telah mampu melaksanakan CKG.
“Cek kesehatan ini sudah berjalan di seluruh kabupaten di Papua Barat. Meski saat ini, baru sekitar 3.000 orang yang telah menggunakan layanan CKG,” katanya.
Ia mengatakan, program CKG di Provinsi Papua Barat telah dijalankan sesuai dengan petunjuk teknis dari pemerintah pusat.
Program tersebut bertujuan untuk mendeteksi secara dini potensi penyakit serius pada berbagai kelompok usia dengan sasaran seluruh penduduk di Provinsi Papua Barat.
Namun dari jumlah orang yang memanfaatkan CKG masih sangat kecil jika dibandingkan dengan total penduduk Papua Barat yang mencapai 580 ribu jiwa.
“Yang memanfaatkan CKG ini berarti belum sampai 1 persen dari jumlah penduduk di Provinsi Papua Barat, sehingga kita terus melakukan sosialisasi pada masyarakat
Menurut dia, CKG mencakup pemeriksaan kesehatan menyeluruh, mulai dari bayi baru lahir hingga lanjut usia.
Untuk bayi baru lahir dilakukan enam jenis pemeriksaan, anak usia pra-sekolah hingga masuk sekolah delapan jenis pemeriksaan, dan dewasa hingga lansia sebanyak 20 jenis pemeriksaan.
“Bayi bisa terdeteksi lebih dini bila mengalami gangguan tumbuh kembang. Sementara untuk dewasa hingga lansia, kita bisa mengetahui potensi penyakit seperti diabetes, hipertensi, dan lainnya,” jelasnya.
Layanan CKG dapat diakses langsung di Puskesmas atau melalui kunjungan tim kesehatan ke masyarakat.
Bagi masyarakat yang ingin mendaftarkan diri secara daring dapat melalui layanan pesan WhatsApp ke nomor 0812-7887-8812 dengan mengetik kata kunci KADO. Selanjutnya, operator akan mengirimkan tautan pendaftaran sesuai domisili dan pilihan jadwal kunjungan.
“Setiap orang berhak mengetahui status kesehatannya. CKG memberikan rapor kesehatan setelah pemeriksaan, yang akan menunjukkan kondisi tubuh dan potensi penyakit yang perlu diwaspadai,” kata Andry.
Ia menambahkan, pelaksanaan CKG juga menjadi bagian dari implementasi Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas), yang mendorong masyarakat secara individu maupun komunitas untuk berperilaku hidup sehat, seperti makan bergizi seimbang, rutin berolahraga, serta melakukan pemeriksaan kesehatan secara berkala.
“Melalui Germas, kita ingin masyarakat lebih sadar untuk menjaga kesehatan. CKG ini jadi langkah awal agar warga lebih mengenali kondisi tubuhnya dan bisa mengambil tindakan preventif lebih awal,” ujarnya.
Dinkes Papua Barat: CKG telah dimanfaatkan 3.000 orang
Selasa, 10 Juni 2025 17:03 WIB

Plt Kepala Seksi Kesehatan Keluarga dan Gizi Dinas Kesehatan Papua Barat Andry Parinussa. ANTARA/Ali Nur Ichsan