Manokwari (ANTARA) - Badan Pusat Statistik (BPS) menyarankan agar pemerintah daerah di Provinsi Papua Barat mengoptimalkan pengembangan sektor pertanian agar mampu menopang laju pertumbuhan ekonomi.
Kepala BPS Papua Barat Merry di Manokwari, Kamis, mengatakan, penggunaan peralatan moderen dapat meningkatkan produktivitas dan kualitas pertanian sekaligus menekan biaya produksi.
"Harus menggunakan teknologi supaya hasil yang diperoleh lebih maksimal," katanya.
Dia menyebut bahwa selama periode Februari 2024 sampai Februari 2025, pertanian menjadi sektor yang menyerap tenaga kerja terbanyak dengan realisasi mencapai 41,67 persen (yoy).
Kinerja tersebut belum sebanding dengan kontribusi pertanian terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Papua Barat yang masih didominasi industri pengolahan, pertambangan, dan penggalian.
"Tahun 2024, pertanian hanya menyumbang 6,78 persen dari total PDRB Papua Barat dan menempati urutan kelima," ujar Merry.
Menurut dia, konsep pembangunan sektor pertanian harus mengintegrasikan berbagai aspek, mulai dari perencanaan produksi hingga pemasaran sehingga tidak merugikan petani di Papua Barat.
Penerapan metode pertanian modern tentu memperhatikan dampak sosial, ekonomi, dan keberlanjutan guna mewujudkan petani Papua Barat yang semakin sejahtera pada masa mendatang.
"Anak-anak muda harus mau berkecimpung di sektor pertanian. Petani-petani milenial di Papua Barat ini banyak," ucap Merry.
Gubernur Papua Barat Dominggus Mandacan menjelaskan, ada lima program unggulan yang dilaksanakan pemerintah provinsi setempat untuk mengembangkan sektor pertanian.
Meliputi peningkatan infrastruktur pertanian, pendampingan petani, bantuan alat dan mesin pertanian moderen, penguatan kelembagaan petani, dan jaminan akses pasar hasil pertanian.
"Tahun 2025, kami fokus melaksanakan program unggulan yang sudah disusun," kata Dominggus.
Pemerintah provinsi mengapresiasi dukungan dan komitmen Komando Daerah (Kodam) XVIII/Kasuari yang turut serta membangun sektor pertanian melalui program ketahanan pangan.
Kolaborasi antara jajaran TNI Angkatan Darat dan masyarakat khususnya kelompok tani, merupakan contoh nyata dari semangat gotong royong yang menjadi nilai luhur bangsa Indonesia.
"Dengan adanya kerja sama yang baik dari pemerintah, TNI dan masyarakat, swasembada pangan di Papua Barat bisa tercapai," kata Dominggus.
Asisten Teritorial Kodam XVIII/Kasuari Kolonel Infanteri Jimmy Rihi Tugu menyebut, perluasan areal persawahan untuk meningkatkan produktivitas telah mencapai 69 hektare dari target 40 ribu hektare.
Kawasan persawahan itu tersebar di tiga kabupaten yaitu Kabupaten Manokwari seluas 30 hektare, Kabupaten Fakfak 17 hektare, dan Kabupaten Teluk Bintuni 22 hektare.
"Target produksi per hektare rata-rata empat sampai lima ton gabah kering giling," kata Jimmy.
BPS sarankan Pemda optimalkan pertanian pacu ekonomi Papua Barat
Kamis, 22 Mei 2025 14:23 WIB

Kepala BPS Provinsi Papua Barat Merry saat ditemui awak media di Manokwari, Kamis (22/5/2025). ANTARA/Fransiskus Salu Weking