Manokwari (ANTARA) - Gubernur Papua Barat Dominggus Mandacan mengatakan ada lima program unggulan yang akan dilaksanakan pemerintah provinsi setempat untuk pengembangan sektor pertanian.
Meliputi, peningkatan infrastruktur pertanian, pendampingan petani, bantuan alat dan mesin pertanian moderen, penguatan kelembagaan petani, dan jaminan akses pasar hasil pertanian.
"Tahun 2025, kami fokus melaksanakan program unggulan yang sudah disusun," kata Dominggus di Manokwari, Senin.
Pemerintah provinsi mengapresiasi dukungan dan komitmen Komando Daerah (Kodam) XVIII/Kasuari dalam mengembangkan sektor pertanian melalui program ketahanan pangan.
Kolaborasi antara jajaran TNI Angkatan Darat dan masyarakat khususnya kelompok tani merupakan contoh nyata dari semangat gotong royong yang menjadi nilai luhur bangsa Indonesia.
"Dengan adanya kerja sama yang baik dari pemerintah, TNI dan masyarakat, maka swasembada pangan di Papua Barat bisa tercapai," kata Dominggus.
Menurut dia, panen raya padi di Kampung Desay, Manokwari, pada 17 Mei 2025 sebagai titik balik optimalisasi potensi pertanian di Papua Barat yang semakin maju, mandiri, dan berkelanjutan.
Pemerintah provinsi hadir membawa solusi atas berbagai masalah yang dihadapi oleh petani, sehingga upaya untuk mewujudkan swasembada pangan dapat terwujud sesuai ekspektasi.
"Saya ajak semua pihak bersama-sama membangun pertanian Papua Barat yang lebih baik lagi di masa mendatang," ucap Dominggus.
Asisten Teritorial Kodam XVIII/Kasuari Kolonel Infanteri Jimmy Rihi Tugu menyebut, perluasan areal persawahan untuk meningkatkan produktivitas telah mencapai 69 hektare dari target 40 ribu hektare.
Kawasan persawahan itu tersebar di tiga kabupaten yaitu Kabupaten Manokwari seluas 30 hektare, Kabupaten Fakfak 17 hektare, dan Kabupaten Teluk Bintuni 22 hektare.
"Target produksi per hektare itu rata-rata empat sampai lima ton gabah kering giling," kata Jimmy.
Meski demikian, kata dia, hasil identifikasi lapangan terdapat sejumlah faktor yang berpotensi menghambat produktivitas padi antara lain, daerah rawa, keasaman tanah, kekurangan alsintan.
"Termasuk juga modal olah lahan, dan butuh normalisasi sungai karena sering terjadi kelebihan debit air di lahan-lahan sawah," ujarnya.
Pemprov Papua Barat miliki lima program pengembangan pertanian
Senin, 19 Mei 2025 18:26 WIB

Panen padi di Kampung Desay, Distrik Prafi, Kabupaten Manokwari, Papua Barat, menggunakan mesin moderen. ANTARA/Fransiskus Salu Weking