Manokwari (ANTARA) - Dinas Kesehatan (Dinkes) Manokwari, Papua Barat berupaya memperkuat layanan imunisasi di sejumlah fasilitas kesehatan (faskes) swasta, baik klinik maupun rumah sakit, serta faskes milik pemerintah.
Pelaksana Tugas Kepala Dinkes Kabupaten Manokwari Marthen Rantetampang di Manokwari, Kamis, mengatakan untuk mengawali langkah tersebut, pihaknya menggelar lokakarya pemantauan dan evaluasi kemitraan layanan imunisasi pihak pemerintah dan swasta.
“Peningkatan cakupan imunisasi membutuhkan kerja sama semua pihak, baik itu Dinas Kesehatan, puskesmas dengan seluruh fasilitas kesehatan, baik pemerintah maupun swasta,” katanya.
Ia mengatakan cakupan Imunisasi Dasar Lengkap (IDL) Kabupaten Manokwari pada 2025 berdasarkan data PWS-SAKTI Papua Barat hingga Maret 2025 tercatat 15,7 persen dengan target kumulatif 25 persen, sedangkan cakupan Imunisasi Baduta Lengkap (IBL) hingga Maret 2025 tercatat 12,2 persen dengan target kumulatif 25 persen.
Imunisasi Baduta Lengkap serangkaian imunisasi yang harus diberikan kepada anak berusia 12 hingga 24 bulan untuk melindungi mereka dari berbagai penyakit, seperti DPT-HB-Hib dan Campak Rubela (MR).
"Jika dilihat kelengkapan laporan puskesmas se-Kabupaten Manokwari masih sebesar 61 persen sehingga masih tergolong under-reported," katanya.
Menurut dia, kemitraan strategis antara pemerintah dan faskes swasta diperlukan untuk meningkatkan cakupan imunisasi di daerah itu.
Imunisasi bagian penting dari upaya kesehatan masyarakat, terutama pencegahan penyakit infeksi serius pada bayi dan anak yang dapat mengakibatkan kecacatan bahkan kematian. Penyakit tersebut dikenal sebagai Penyakit-penyakit yang Dapat Dicegah dengan Imunisasi (PD3I).
"Oleh karena itu, pemerintah tidak dapat bekerja sendiri melainkan harus ada kolaborasi lintas sektor, terutama dengan fasilitas kesehatan swasta, menjadi kunci keberhasilan program imunisasi nasional,” katanya.
Ia berharap, melalui lokakarya tersebut muncul rekomendasi-rekomendasi yang konkret, realistis, dan aplikatif, yang dapat ditindaklanjuti bersama.
"Kita perlu melihat apa yang sudah berjalan baik, apa yang perlu diperkuat, dan bagaimana kita menyusun langkah ke depan agar layanan imunisasi di Kabupaten Manokwari dapat menjangkau lebih banyak anak-anak kita, dengan kualitas layanan yang semakin baik,” katanya.
Penanggung Jawab Imunisasi Dinkes Manokwari Sula Thesia menyampaikan ada 14 faskes tingkat pertama dan rumah sakit, baik pemerintah maupun swasta, yang telah mendapatkan pelatihan pemberian imunisasi sejak 2023.
Dia menjelaskan untuk memperkuat layanan imunisasi di Manokwari perlu dilakukan peningkatan kembali cakupan IDL melalui kerja sama Public Private Mix (PPM) serta perluasan layanan imunisasi di fasilitas kesehatan dan rumah sakit swasta bersama pemangku kepentingan di Kabupaten Manokwari.
“Pertemuan ini merupakan salah satu diseminasi hasil monev (monitoring dan evaluasi) yang telah dilakukan sekaligus peningkatan kapasitas petugas imunisasi dan menjalin kemitraan kepada faskes pemerintah dan swasta dengan Dinkes Manokwari,” ujarnya.