Manokwari (ANTARA) - Majelis Rakyat Papua Barat (MRPB) meminta pemerintah daerah di provinsi itu menyediakan anggaran dan kuota beasiswa pendidikan kedokteran bagi anak-anak asli Papua.
Ketua MRPB Judson Ferdinandus Waprak di Manokwari, Senin, mengatakan beasiswa pendidikan dokter menjadi solusi jangka panjang untuk mengatasi masalah keterbatasan tenaga dokter di daerah setempat.
"Supaya ke depannya Papua Barat tidak lagu bergantung dengan dokter kontrak," kata dia.
Menurut dia, mekanisme penyelenggaraan beasiswa kedokteran harus dirumuskan dengan bijak sehingga dapat mengakomodasi anak-anak asli Papua dari tujuh kabupaten di Papua Barat.
Penerima beasiswa diberikan tanggung jawab untuk kembali mengabdi di wilayah Papua Barat setelah menyelesaikan pendidikan kedokteran dengan jangka waktu yang telah ditentukan.
"Setelah mereka selesai kuliah, mereka harus kembali dan mengabdi di daerah," kata Judson.
Dia mengatakan sejumlah rumah sakit di Papua Barat yang dibangun pemerintah telah dilengkapi dengan sarana dan prasarana yang memadai, namun terdapat kekurangan dokter spesialis.
Hal tersebut mengharuskan pemerintah daerah melalui manajemen rumah sakit mencari dokter spesialis dari luar Provinsi Papua Barat untuk dikontrak selama beberapa tahun ke depan.
"Fasilitas rumah sakit sudah bagus, hanya tenaga dokter spesialis kurang. Kalau kontrak terus ya tentu habiskan banyak uang dan tidak efisien," ujar dia.
Dia mengajak seluruh masyarakat di tujuh kabupaten se-Papua Barat untuk memperhatikan kebersihan lingkungan rumah sakit sehingga fasilitas dimaksud terpelihara dengan baik.
Pemerintah daerah juga perlu memperhatikan alokasi anggaran pemeliharaan fasilitas secara berkala demi merealisasikan standar mutu dalam memberikan pelayanan bagi masyarakat.
"Rumah sakit yang dibangun dengan anggaran besar dan peralatan canggih, harus didukung oleh lingkungan yang bersih dan tenaga medis yang cukup," kata dia.
Berdasarkan dokumen Rencana Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Papua Barat 2025-2029, terdapat 237 dokter yang bertugas di 12 rumah sakit dan satu rumah sakit swasta.
Para dokter itu, antara lain di Kabupaten Manokwari 38 orang, Teluk Bintuni (28), Kaimana (19), Fakfak (16), Teluk Wondama (14), Pegunungan Arfak (9), dan Manokwari Selatan (6).
MRPB minta pemda di Papua Barat sediakan beasiswa pendidikan dokter
Senin, 12 Mei 2025 12:21 WIB

Ketua Majelis Rakyat Papua Barat Judson Ferdinandus Waprak saat ditemui awak media di Manokwari. ANTARA/Fransiskus Salu Weking