Timika (ANTARA) - Warga masyarakat Suku Kamoro yang mendiami wilayah pesisir selatan Kabupaten Mimika, terutama di Distrik Amar dan Distrik Mimika Barat Tengah mengapresiasi perhatian dari PT Freeport Indonesia dan Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK) melalui penyaluran dana program ekonomi yang dikelola kelompok kerja (Pokja) kampung.
Sejumlah kampung di Distrik Amar yang sudah merasakan manfaat dana program ekonomi YPMAK antara lain Kampung Ipaya (Ipiri, Paripi dan Yaraya), Amar, Kawar dan Manuare.
Warga memanfaatkan dana Pokja untuk pembangunan tambatan perahu, jembatan kayu, pembersihaan alur sungai, pebelian mesin tempel, pembelian bahan bakar minyak, pembelian mesin generator untuk penerangan, pengadaan kabel dan balon lampu untuk pemasangan jaringan listrik di rumah-rumah warga.
Ketua Pokja Kampung Manuare, Yohanis Yopi Timikopea mengatakan berkat dana Pokja Kampung maka kampungnya kini bisa menikmati penerangan listrik.
"Kami pakai dana itu untuk beli mesin disel, kabel listrik dan balon lampu untuk dipasang di rumah-rumah warga. Sekarang warga di sini sudah bisa menikmati listrik," kata Yohanis.
Apresiasi serupa disampaikan warga kampung di Distrik Mimika Barat Tengah yaitu Muparuka, Wumuka, Kapiraya, Akar, Mapar, Kipia, Wakia dan Pronggo.
Mereka juga merasakan langsung manfaat dana Pokja kampung yang disalurkan YPMAK pada 2024.
Warga di beberapa kampung itu memanfaatkan dana Pokja untuk membangun rumah penduduk setempat, pembuatan tambatan perahu, pembuatan jembatan kayu, pembelian mesin tempel perahu, pembelian bahan bakar minyak dan pembuatan rumah adat Karapau.
Tokoh adat Kampung Kipia, Nikolaus Tumati menyebut dana Pokja Kampung Kipia pada 2024 telah digunakan untuk membangun rumah adat Karapau.
"Rumah adat itu nantinya akan diisi dengan semua ukiran dan kerajinan tangan warga Kampung Kipia, sehingga ketika ada tamu dari luar yang datang bisa melihat dan membeli hasil ukiran kami," tutur Nikolaus.
Rumah adat yang dibangun itu juga memiliki fungsi ganda yaitu untuk menggelar upacara-upacara adat di kampung.
Bangunan rumah adat Karapau seluruhnya menggunakan kayu besi dan beratapkan seng.
Pokja Kampung Kipia juga memanfaatkan dana Pokja dari YPMAK untuk membangun satu unit rumah warga setempat.

Bantuan perumahan
Salah satu warga Kampung Akar, Mama Juliana Ikako mengatakan sangat bersyukur dengan adanya dana Pokja kampung yang disalurkan YPMAK. Hasil dari dana itu, kini Mama Juliana Ikako telah memiliki dan menempati satu unit rumah layak huni.
"Terima kasih banyak Freeport, terima kasih banyak YPMAK sudah bantu saya bangun rumah," tutur Yuliana.
Warga Akar lainnya, Titus Kaore juga mengaku mendapatkan bantuan perumahan yang dibangun dari dana Pokja Kampung Akar tahun 2024.
"Terima kasih banyak sudah bantu bangun saya sebuah rumah," kata Titus.
Dia berharap warga lainnya juga bisa mendapatkan bantuan perumahan, lantaran hingga kini masih banyak warga Kampung Akar belum memiliki rumah. Dalam satu rumah bisa ditempati oleh lebih dari satu kepala keluarga.
Sejumlah kampung di Distrik Mimika Barat Tengah seperti Akar, Kipia, Wumuka dan Pronggo rata-rata memanfaatkan dana Pokja kampung untuk membangun rumah warga. (*)