Jakarta (ANTARA) - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengirimkan sejumlah petugas untuk mendampingi Pemerintah Kabupaten Jayawijaya, Papua Pegunungan dalam upaya penanganan tanggap darurat bencana banjir.
Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari di Jakarta, Rabu, mengatakan perwakilan Direktorat Fasilitasi Penanganan Korban dan Pengungsi akan bertolak menuju Jayawijaya pada Kamis (1/5).
“Direncanakan menuju lokasi terdampak pada 1 Mei 2025 untuk melakukan pendampingan dan memberikan bantuan logistik penanganan darurat,” kata dia.
Pemerintah Kabupaten Jayawijaya menetapkan status tanggap darurat bencana banjir dan tanah longsor, menyusul hujan deras mengguyur wilayah itu dalam beberapa hari terakhir, hingga mengakibatkan 24 distrik dilanda banjir.
Status tanggap darurat tersebut ditetapkan melalui Surat Keputusan Bupati Jayawijaya No. 100.3.3.2/300.2.1/606/2025, berlaku mulai 25 April hingga 8 Mei 2025.
Berdasarkan laporan yang diterima BNPB, banjir yang diperparah oleh luapan aliran sungai itu masih menggenangi wilayah Jayawijaya, sejak Jumat (25/4). Sampai dengan Selasa (29/4) ketinggian muka air masih berada pada rentang 50-100 centimeter.
Dia mengatakan dalam peristiwa ini 2.994 kepala keluarga terdampak, dengan 44 kepala keluarga tercatat mengungsi ke Kantor Distrik Wesaput, sedangkan sebagian besar lainnya bertahan di rumah masing-masing.
Wilayah terdampak bencana itu, antara lain Distrik Wamena, Asotipo, Asolokobal, Wouma, Hubikiak, Hubikosi, Mutsafak, Muliama, Asologaima, Silokarnodoga, Piramid, Bolakme, Yalengga, hingga Wesaput.
BNPB siap menyalurkan bantuan logistik, di antaranya matras 200 lembar, selimut 200 lembar, hygiene kit 100 set, jaket dewasa dan anak 200 buah, pakaian dewasa dan anak 200 setel, perlengkapan dapur umum 50 set, genset dua unit, sepatu boot 200 pasang, jas hujan 200 buah, velbed atau ranjang lipat darurat 50 unit, dan sembako 200 paket.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Petugas BNPB dampingi Pemkab Jayawijaya tangani banjir
