Manokwari (ANTARA) - PT Pelayaran Nasional Indonesia (PELNI) Cabang Manokwari, Papua Barat terus berkomitmen memperkokoh kualitas pelayanan di usianya yang ke-73 tahun
Kepala PELNI Cabang Manokwari Yusuf di Manokwari, Selasa, mengatakan saat ini pelayanan PELNI baik sebelum naik kapal, di atas kapal maupun saat turun dari kapal terus mengalami perubahan positif.
“Tahun ini dengan menggunakan empat armada kapal laut, kita berkomitmen untuk terus meningkatkan pelayanan,” kata Yusuf.
Ia mengatakan, dalam pelayanan sebelum naik ke kapal, masyarakat sudah bisa mendapat berbagai kemudahan melalui layanan digitalisasi PELNI.
Warga tidak perlu datang ke Kantor PELNI Manokwari untuk membeli tiket kapal, melainkan bisa membeli tiket jauh-jauh hari sebelum keberangkatan melalui PELNI mobile.
“Tiket bisa dibeli dua minggu sebelum jadwal keberangkatan. Bahkan, warga yang sudah membeli tiket via daring bisa merubah jadwal keberangkatan dengan tambahan biaya 10 persen dari harga tiket,” ujarnya.
Sedangkan untuk pelayanan di atas kapal, PELNI juga terus memperbaiki layanan. Dalam hal pelayanan makan misalnya, saat ini PELNI telah menggunakan sistem gramasi.
Dengan sistem gramasi tersebut, saat ini setiap penumpang bisa mendapat porsi makanan yang sama dan terukur.
Selain itu, PELNI saat ini juga menyediakan layanan internet di atas kapal dengan nama Seawifi yang dapat dimanfaatkan penumpang dalam pelayaran.
Seluruh kapal penumpang PELNI, tidak terkecuali yang beroperasi di Manokwari memiliki fasilitas Seawifi sehingga penumpang tetap bisa berselancar di dunia maya meski berada di tengah-tengah lautan.
“Dengan adanya Seawifi PELNI, penumpang bisa mengerjakan tugas-tugas kantor yang membutuhkan layanan internet meski dalam perjalanan jauh,” ujarnya.
Ia mengatakan, kemajuan dan inovasi pelayanan yang diberikan PELNI sudah sewajarnya dimanfaatkan masyarakat, khususnya warga Manokwari.
Masih banyak warga Manokwari masih menganggap pelayanan PELNI masih sama seperti dulu, sehingga pihaknya terus gencar melakukan sosialisasi terkait berbagai kemudahan layanan.
Pihaknya juga menginginkan masyarakat pengguna kapal Pelni juga ikut melakukan perubahan.
“Misalnya, untuk beli tiket saja, masih banyak warga yang menunggu peluit kapal saat tiba baru mereka membeli tiket. Padahal saat ini kapal kita sudah sangat terjadwal dan tiket bisa diberi dua minggu sebelum keberangkatan,” ujarnya.
Di wilayah Manokwari, penggunaan transportasi laut masih menjadi favorit warga karena murahnya biaya.
Saat low season rata-rata penumpang yang naik dalam kapal dari Manokwari berjumlah 400 orang setiap keberangkatan kapal. Sedangkan saat peak season mencapai lebih dari 1.000 orang.