Jakarta (ANTARA) - Anggota Komisi I DPR RI Amelia Anggraini menyatakan korban tewas penyerangan kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Yahukimo, Papua Pegunungan, yang merupakan warga sipil, mempertegas bahwa aksi yang dilakukan kelompok separatis itu telah melewati batas kemanusiaan.
"Fakta bahwa korban adalah warga sipil mempertegas bahwa KKB telah melewati batas kemanusiaan," kata Amelia kepada ANTARA di Jakarta, Jumat.
Dia juga mengatakan bahwa narasi yang menyebut para korban penyerangan KKB yang berprofesi sebagai pendulang emas itu merupakan agen intelijen TNI tidak berdasar.
"Tudingan bahwa korban adalah intelijen TNI tidak memiliki dasar yang jelas dan tidak pernah terbukti," ujarnya.
Menurut dia, aksi KKB tersebut tidak hanya mencederai rasa kemanusiaan, melainkan juga menunjukkan bahwa KKB terus berupaya mencari simpati internasional dengan cara-cara kekerasan yang justru merugikan warga sipil tak berdosa.
"Kami mengutuk keras aksi biadab yang dilakukan oleh kelompok kriminal bersenjata di Papua," ucapnya.
Oleh sebab itu, Amelia mendorong pemerintah bersama TNI untuk mempertimbangkan langkah tegas melalui operasi militer terbatas, khususnya di sektor-sektor rawan (daerah merah).
"Pendekatan berbasis teknologi, seperti penggunaan drone jarak jauh, harus dioptimalkan guna menekan risiko jatuhnya korban sipil," tuturnya.
Dia juga meminta TNI untuk memperkuat operasi penyekatan logistik, termasuk di wilayah perbatasan, guna memutus rantai suplai dan pergerakan kelompok ini.
Amelia juga menambahkan pemerintah harus hadir secara nyata untuk memberikan dukungan dan bantuan kepada keluarga korban yang ditinggalkan sebagai wujud tanggung jawab negara terhadap keselamatan warganya.
"Negara tidak boleh tunduk pada tekanan sekelompok pihak yang ingin memaksakan agenda separatisme dan mendirikan negara dalam negara. Kedaulatan dan integritas wilayah NKRI adalah harga mati," ujarnya.
"Saya menyampaikan duka cita yang mendalam kepada keluarga korban," imbuh Amelia
Serangan KKB di Yahukimo, Papua Pegunungan, pada 5–8 April 2025 mengakibatkan tewasnya 11 orang warga sipil yang berprofesi sebagai pendulang emas.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Anggota DPR: Serang warga sipil, pertegas aksi KKB lewati batas kemanusiaan