Timika (ANTARA) - Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK) menyatakan siap mendukung Pemerintah Kabupaten Mimika, Papua Tengah untuk membangun dan memberdayakan masyarakat di wilayah pedalaman (pesisir pantai dan pegunungan).
Ketua Pengurus YPMAK Leonardus Tumuka di Timika, Senin, mengatakan masyarakat yang bermukim di kampung-kampung wilayah pesisir dan pegunungan Mimika selama ini kurang mendapat sentuhan pembangunan sehingga masih tertinggal jauh dalam segala aspek.
YPMAK merupakan lembaga pengelola dana kemitraan dari PT Freeport Indonesia untuk masyarakat Suku Amungme dan Kamoro serta lima suku kekerabatan di Kabupaten Mimika.
"Ke depan YPMAK akan berkolaborasi dengan Pemda Mimika dan PT Freeport Indonesia untuk bersama-sama membangun masyarakat di wilayah pesisir, juga pegunungan di berbagai bidang mulai dari ekonomi, pendidikan dan juga kesehatan," kata Leonardus.
Doktor pertama Suku Kamoro jebolan Universitas Filipina, Los Banos, Lagua pada 2015 itu menyebut kolaborasi dengan berbagai pemangku kepentingan sangat dibutuhkan untuk membangun Mimika ke depan, sebab Mimika memiliki wilayah yang sangat luas dan sebagian besar kampung-kampung di pesisir dan pegunungan masih sulit terjangkau.
Lantaran kondisi itu, kehidupan masyarakat di kampung-kampung terpencil Mimika hingga kini masih sangat tertinggal baik dalam bidang pendidikan, kesehatan, perekonomian, perumahan layak huni, sarana air bersih dan lainnya.
YPMAK dalam beberapa tahun terakhir mendorong terbentuknya kelompok kerja (Pokja) program pemberdayaan ekonomi masyarakat di kampung-kampung pesisir dan pegunungan.
Leonardus menyebut wadah Pokja di setiap kampung itu sangat penting untuk memacu pertumbuhan ekonomi masyarakat lokal sekaligus memberikan penguatan ekonomi agar mereka bisa bersaing, sekaligus derajat kesejahteraan keluarga bisa terangkat.
"Kami menghendaki ekonomi masyarakat lokal semakin kuat dan bisa bersaing melalui Pokja yang ada di setiap kampung," kata Leonardus.
Para pengurus Pokja di setiap kampung akan mengelola anggaran yang disalurkan oleh YPMAK.
Anggaran tersebut digunakan untuk mengembangkan potensi ekonomi yang ada di setiap kampung sesuai karakteristik masing-masing, dengan melibatkan partisipasi masyarakat setempat.
"Setiap kampung itu pasti memiliki potensi. Potensi apa yang ada di situ, itulah yang dikembangkan. Kalau kampung itu punya potensi di bidang perikanan, ukir-ukiran, tanaman pertanian, perkebunan, gunakan anggaran Pokja untuk pengembangan potensi tersebut," jelasnya.
Jika anggaran yang dikucurkan YPMAK ke setiap Pokja kampung bisa dikelola dengan baik dan transparan, YPMAK berkomitmen untuk menambah alokasi dana yang disalurkan pada tahun berikutnya.

Kepala Kampung Potowaiburu,Isidorus Tenama menyambut baik dukungan dan perhatian YPMAK.
"Tolong bantu kami agar masyarakat di sini bisa berkembang," tutur Isidorus saat menerima kunjungan Pengurus YPMAK di Potowaiburu, baru-baru ini.
Wilayah Potowaiburu, ibu kota Distrik Mimika Barat Jauh yang berbatasan dengan Kabupaten Kaimana memiliki potensi besar dalam bidang perikanan tangkap, namun terkendala dalam hal pemasaran hasil laut.
"Masyarakat di sini kebanyakan nelayan, ikan melimpah, tapi sulit dijual ke luar karena tidak ada penampungan dan tidak ada sarana transportasi untuk mengangkut ikan ke Timika," kata Isidorus.
Dalam kunjungan kerja ke Potowaiburu, Pengurus YPMAK juga meninjau proses belajar mengajar di SD YPPK Potowaiburu dan menyerahkan bantuan bahan makanan kepada masyarakat setempat. (*)