UKIP: Sarjana harus siap sebagai inisiator lapangan kerja bagi masyarakat

Sorong (ANTARA) - Rektor Universitas Kristen Papua (UKIP) Sorong Sofian Andi mengatakan 83 wisudawan angkatan XVII tahun akademik 2024-2025 yang telah menyandang gelar sarjana harus siap menjadi inisiator untuk lapangan kerja bagi masyarakat sesuai dengan latar belakang pendidikannya.

"Kita berharap wisudawan ini bisa menciptakan lapangan kerja sebagai wujud pengabdian diri kepada masyarakat," jelasnya usai melantik 83 sarjana muda di Kampus UKIP Sorong, Papua Barat Daya, Jumat.

Dia mengatakan, para mahasiswa yang telah menyandang gelar sarjana ini tidak hanya fokus untuk mengabdikan diri di bidang Aparatur Sipil Negara (ASN) tetapi juga harus mampu menjadi inisiator untuk membuka lapangan kerja yang nantinya memberikan kesempatan bagi masyarakat untuk terlibat langsung.

"Kita harap ilmu itu harus diaplikasikan supaya bermanfaat bagi masyarakat," harapnya.

UKIP Sorong berhasil menamatkan 83 orang sarjana yang terdiri dari beberapa program studi antara lain program studi agribisnis, program studi manajemen dan sumber daya perairan, program studi hukum, teknik mesin, teologi dan pendidikan agama Kristen.

"Ini merupakan salah satu bentuk perwujudan dan tanggung jawab Universitas Kristen Papua kepada bangsa dan negara Indonesia dan sekaligus wujud karya utama kampus ini dalam mencetak sumber daya manusia yang unggul dan berintegritas," ucapnya.

Menghadapi tuntutan zaman dan perkembangan dunia pendidikan UKIP Sorong terus melakukan berbagai perbaikan dan pembenahan dengan berupaya melengkapi saranan dan prasarana seperti pengembangan laboratorium dasar untuk program studi pertanian dan perikanan.

Kemudian, meningkatkan fasilitas perpustakaan berbasis digital sehingga perpustakaan ini nantinya melengkapi literatur akademik dengan jurnal ilmiah yang bisa diakses secara daring.

"Kita juga menjalin kerja sama dengan beberapa Perguruan Tinggi Swasta terakreditasi unggul dan juga mengadakan berbagai pelatihan untuk menunjang sertifikasi dosen dan staf pengajar.

Sekali lagi dia berharap kepada 83 lulusan terbaik untuk tidak patah semangat dan sekaligus terus meningkatkan kompetensi untuk memberikan yang terbaik bagi pembangunan di Tanah Papua.