Jayapura (ANTARA) - Kapolda Papua Tengah Brigjen Pol Alfred Papare mengultimatum massa pendukung pasangan calon bupati dan wakil bupati Puncak Jaya agar tidak saling serang karena dapat menimbulkan korban jiwa dan kerugian harta benda.
Imbauan itu disampaikan saat bertemu massa pendukung kedua paslon secara terpisah di Mulia, Kabupaten Puncak Jaya, Sabtu.
Menurut Kapolda, kehadirannya yang kedua kalinya di Mulia untuk mendamaikan pendukung paslon 1 dan 2 agar tidak lagi saling serang karena dampak yang ditimbulkan merugikan semua pihak.
"Saat ini saya datang kedua kalinya ke Mulia, Jumat (14/2) karena kedua kelompok kembali saling serang hingga menimbulkan korban jiwa dan harta benda," kata Brigjen Pol Alfred Papare.
Menurut dia, saat bertemu massa pendukung pasangan calon bupati dan wakil bupati nomor urut 1 menyatakan tidak akan menyerang dan diharapkan pendukung paslon nomor urut 2 juga melakukan hal yang sama.
"Mari kita bersama-sama menjaga keamanan di Kabupaten Puncak Jaya dengan tidak saling menyerang sehingga situasi keamanan kembali kondusif agar masyarakat dapat beraktivitas dengan normal," kata Kapolda.
Aksi saling serang tercatat dua kali terjadi yaitu Rabu (5/2) dan Rabu (12/2) menyebabkan dua orang meninggal, 163 orang terluka dan 55 rumah dibakar.
Pilkada serentak 2024 di Kabupaten Puncak Jaya diikuti dua pasangan calon bupati dan wakil bupati yakni pasangan Yuni Wonda-Mus Kogoya dan pasangan Miren Kogoya-Wendi.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Kapolda imbau massa pendukung paslon di Puncak Jaya tak saling serang