Dinkes: Capaian IDL Manokwari tinggi karena kesadaran warga semakin baik

Manokwari (ANTARA) - Capaian imunisasi dasar lengkap (IDL) di Kabupaten Manokwari, Papua Barat pada 2024 cukup tinggi karena kesadaran warga semakin baik dalam menerima imunisasi.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Manokwari Marthen Rantetampang di Manokwari, Rabu, mengatakan capaian IDL Kabupaten Manokwari tahun 2024 mencapai 96 persen.

“Tingginya capaian tersebut karena kesadaran warga untuk membawa anaknya memperoleh imunisasi sudah semakin baik,” ujarnya.

Ia mengatakan, capaian IDL tersebut berdasarkan rata-rata capaian IDL per puskesmas dari 15 puskesmas di Manokwari.

Rata-rata capaian IDL di puskesmas di atas 90 persen, di mana Puskesmas Amban dan Puskesmas Pasir Putih memiliki capaian tertinggi yaitu 98 persen. Sedangkan puskesmas dengan capaian terendah ada di Puskesmas Sidei yang mencapai 76 persen.

IDL mencakup imunisasi BCG untuk mencegah TBC, imunisasi polio untuk mencegah polio, imunisasi DPT untuk mencegah difteri, batuk rejan, dan tetanus, imunisasi HB untuk mencegah hepatitis B dan imunisasi campak untuk mencegah penyakit campak.

Ia mengatakan, masyarakat di Manokwari sudah memahami bahwa pemberian IDL untuk anak usia 0-12 bulan adalah kewajiban yang harus dipenuhi orang tua.

“Kalau dulu mungkin jika ada pascaimunisasi anak mengalami demam, kadang membuat orang tua enggan membawa anaknya lagi menerima imunisasi. Pasca-COVID ini pemahaman kembali lagi, hak anak harus didapat, kewajiban orang tua membawa anaknya mendapatkan imunisasi di faskes, posyandu, dan puskesmas,” ujarnya.

Ia mengatakan, kesadaran masyarakat yang semakin baik juga didukung pelayanan yang diberikan Dinkes Manokwari melalui puskesmas, posyandu maupun fasilitas kesehatan lainnya.

Terlebih, tiap puskesmas memberikan pelayanan luar gedung yang terintegrasi. Di mana saat memberikan pelayanan luar gedung, tenaga kesehatan bergerak bersama baik dokter, bidan, perawat, hingga juru imunisasi (jurim).

Dengan pelayanan luar gedung tersebut, maka bisa memberikan pelayanan pada anak-anak yang sudah waktunya mendapat imunisasi tapi belum sempat membawa ke posyandu maupun puskesmas.

“Selain itu, penanggung jawab imunisasi atau jurim, ketika dia sudah menjadwalkan pelayanan imunisasi maka dia harus memang selalu memberikan pelayanan,” katanya.