Sorong (ANTARA) - Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 2 Kota Sorong, Papua Barat Daya memperkuat literasi membaca sebagai upaya meningkatkan minat baca para siswa di sekolah itu.
Kepala SMA Negeri 2 Kota Sorong Rode Lidia Momot di Sorong, Kamis, menjelaskan berdasarkan rapor pendidikan SMA Negeri 2 pada 2024 literasi dan numerasi di sekolah itu sebagai kurang sehingga penerapan literasi membaca menjadi penting.
"Inilah kemudian ada kebijakan untuk menerapkan literasi membaca dengan modal dana Bantuan Operasional Satuan Pendidikan (BOSP) untuk membelanjakan buku bacaan lalu diletakkan di setiap pojok baca yang telah disiapkan," katanya.
Setiap pagi, kata dia, telah menjadi kewajiban siswa sebelum memulai pembelajaran selalu diawali dengan doa dan dilanjutkan membaca buku yang telah disiapkan selama waktu yang telah ditentukan.
"Ini berlaku hanya di pagi hari saja, supaya kebiasaan membaca bagi siswa terbentuk secara baik," ujarnya.
Menurut dia, penerapan literasi membaca ini merupakan satu cara efektif untuk memacu siswa agar giat membaca sebab dengan membaca banyak ilmu yang diperoleh dan menjadi bekal bagi siswa untuk berpikir dan bernalar secara baik.
"Karena anak-anak zaman sekarang ini literasi membacanya sangat kurang, sehingga penerapan metode ini sangat efektif," katanya.
Berdasarkan hasil evaluasi terhadap penerapan literasi membaca, siswa semakin semangat dan antusias untuk membaca.
"Penerapan literasi membaca ini satu kewajiban yang harus dilakukan baik oleh guru maupun siswa yang harus dilakukan setiap pagi selama 15 menit sebelum memasuki tahapan proses belajar mengajar," katanya.
Materi literasi membaca ini, kata dia, bukan saja tentang mata pelajaran tetapi ada buku bacaan lain yang disiapkan bagi setiap siswa.