Wamena (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jayawijaya, Papua Pegunungan melalui Dinas Pertanian (Distan) mendorong petani orang asli Papua (OAP) daerah setempat untuk mengembangkan pangan utama lokal dan pangan utama nasional.
Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Jayawijaya J Hendri Tetelepta di Wamena, Minggu mengatakan dengan rencana kerja strategis dan fokus kebijakan 2025 maka pihaknya mendorong petani menanam pangan lokal dan pangan nasional dengan dukungan dana otonomi khusus (otsus) 2025 sebesar Rp9,1 miliar.
“Pangan utama lokal itu seperti ubi jalar, keladi dan berbagai sayur, sementara pangan utama nasional diantaranya padi, jagung dan kedelai,” katanya.
Menurutnya, pangan lokal dan pangan nasional itu akan terus dikembangkan oleh petani di 40 distrik Kabupaten Jayawijaya.
“Kami berharap dorongan dan dukungan bantuan kepada kelompok tani dapat meningkatkan hasil pangan lokal maupun nasional di Kabupaten Jayawijaya,” ujarnya.
Dia menjelaskan selain itu untuk sektor peternakan pihaknya mendorong pengembangan ternak babi (wam), ayam potong maupun ayam petelur.
“Kami berharap dengan dorongan itu sekaligus bantuan modal usaha maka masyarakat asli Kabupaten Jayawijaya kesejahteraannya terus meningkat,” ujarnya.
Dia menambahkan pengembangan sektor peternakan memiliki dua sumber pendanaan diantaranya dana otonomi khusus (otsus) ke 62 penerima manfaat.
Dan dari dana intensif fiskal itu terdapat bantuan ternak yang dibagi kepada 69 penerima manfaat pada tahun 2024.
Untuk sektor perkebunan terdapat penambahan empat kelompok sebagai penerima benih kopi arabika serta tanaman pangan ada penambahan empat kelompok untuk penerima benih kedelai, ubi jalar.
“Kami mempunyai harapan besar bahwa dukungan ini dapat dimanfaatkan secara baik sehingga perekonomian masyarakat terus tumbuh dan akan menjadi mandiri,” katanya.
Pemkab Jayawijaya: Petani OAP kembangkan pangan utama lokal
Minggu, 19 Januari 2025 16:04 WIB

Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Jayawijaya J Hendri Tetelepta ketika diwawancarai sejumlah wartawan di Wamena. ANTARA/Yudhi Efendi