Sorong (ANTARA) - Anggota Badan Pengarah Percepatan Otonomi Khusus Papua (BP3OKP) Papua Barat Daya Otto Ihalauw mengatakan, implementasi program Makan Bergizi Gratis (MBG) harus berdampak baik terhadap ekonomi masyarakat setempat.
"Artinya bahwa program ini bukan hanya terarah kepada peningkatan kualitas anak didik tetapi juga berimbas terhadap kehidupan ekonomi masyarakat setempat," kata Otto Ihalauw di Sorong, Jumat.
Menurut Otto, pemberdayaan ekonomi masyarakat melalui implementasi MBG ini berdasarkan instruksi yang sudah sangat jelas disampaikan Presiden Prabowo Subianto.
Bahwa, katanya, program MBG ini harus memanfaatkan pangan lokal sebagai dampak multi efek, selain memberikan nutrisi bagi anak didik tetapi juga terhadap ekonomi masyarakat setempat tumbuh dan berkembang maksimal.
Hal ini merupakan peluang penting yang mestinya disampaikan kepada masyarakat supaya mereka bisa menyiapkan bahan pangan lokal itu dengan stok yang memadai guna menjawab kebutuhan program strategis itu.
"Jika demikian maka stok harus tersedia, kemudian kualitas pun harus terjaga, karena dapur sehat akan mengecek makanan yang masuk dari sisi kualitas," ujarnya.
Karena itu, ini merupakan satu langkah antisipasi dari setiap daerah karena ketika kebutuhan meningkat dan stok terbatas maka akan berimbas kepada angka inflasi di Papua Barat Daya akan meningkat.
Pihaknya akan menjalankan tugas dan fungsi melalui sinkronisasi, harmonisasi, evaluasi, dan koordinasi pelaksanaan program MBG tersebut.
"Diharapkan kepada seluruh pimpinan daerah di Papua Barat Daya untuk menyiapkan kebutuhan MBG itu dengan pemanfaatan potensi alam sebagai bahan pangan lokal," harapnya.
BP3OKP: Program MBG harus berdampak terhadap ekonomi masyarakat
Jumat, 17 Januari 2025 16:37 WIB

Anggota BP3OKP Papua Barat Daya Otto Ihalauw. ANTARA/Yuvensius Lasa Banafanu.