Manokwari (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Manokwari, Papua Barat melakukan langkah-langkah untuk antisipasi dan mewaspadai penyebaran virus African Swine Fever (ASF) yang tengah melanda Kabupaten Nabire, Provinsi Papua Tengah.
Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (PKP) Kabupaten Manokwari Nixon Karubaba di Manokwari, Sabtu, mengatakan virus ASF atau demam babi Afrika telah menyerang dan membunuh ribuan babi milik masyarakat di Nabire.
“ASF melanda Nabire pada November dan Desember 2024. Ini tentu menjadi ancaman serius bagi Kabupaten Manokwari dan harus kita antisipasi,” katanya.
Ia mengatakan, untuk mengantisipasi penyebaran virus ASF dari Nabire, Pemkab Manokwari memperketat pengawasan lalu lintas keluar masuk peredaran babi dari daerah tersebut.
Pengawasan diperketat mengingat Nabire merupakan salah satu kabupaten tetangga Manokwari yang cukup mudah akses transportasinya karena bisa bisa ditempuh melalui jalur laut maupun darat.
Sedangkan untuk izin Pemkab Manokwari memang tidak pernah mengizinkan babi keluar masuk dari Nabire sejak 2021. Penjualan babi yang selama ini terjadi adalah ilegal tanpa izin pemerintah.
"Kita selalu koordinasi dengan karantina, kita cek terus pintu-pintu masuk di pelabuhan, bandara, kita lakukan setiap saat. Kita sebenarnya mau dirikan pos pemeriksaan untuk jalur darat, tetapi belum ada anggaran," katanya.
Ia mengatakan, antisipasi harus dilakukan pemkab karena tidak ingin kejadian 2021 kembali terulang, dimana virus ASF pernah menyerang babi-babi di Manokwari.
Akibat virus ASF di 2021, ribuan ekor babi dan ternak milik masyarakat Manokwari mati begitu saja dalam sekejap. Hal itu mengakibatkan kerugian ekonomi yang cukup besar.
Khusus bagi masyarakat lokal, babi merupakan sumber pendapatan mereka bahkan dari beternak dan berjualan babi mereka bisa menyekolahkan anak-anaknya.
"Kita harus tegas larang babi masuk ke Manokwari. Ini kepentingan masyarakat Kita jangan sampai kecolongan dengan kasus ASF beberapa tahun lalu sebanyak 1.550 ekor babi mati," ujarnya.
Ia menambahkan, selain mewaspadai lalu lintas hewan, pihaknya selalu memberikan edukasi kepada peternak babi untuk menjaga kebersihan kandang.
Belajar dari pengalaman saat dilanda virus ASF, beberapa babi milik warga yang dikandangkan dengan baik justru selamat tidak terkena virus ASF.
“Dari kejadian 2021 juga membantu kita untuk menyadarkan masyarakat, babi yang hanya dilepasliarkan justru banyak yang mati. Hal itu membuat masyarakat lebih sadar untuk menjaga kebersihan kandang,” ujarnya.
Pemerintah Manokwari antisipasi penyebaran virus ASF dari Nabire
Sabtu, 11 Januari 2025 18:31 WIB