Wasior (ANTARA) -  Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ketika melauncing acara Sail Raja Ampat di Monas Jakarta pusat pada 2014 lalu, pernah mengutip kata-kata Gubernur Abraham O. Atururi dengan menyebutkan, “jangan mati dahulu, sebelum ke Raja Ampatâ€.
Ungkapan tersebut, sejatinya melukiskan kekaguman pada keindahan alam Raja Ampat yang terdiri atas gugusan pulau nan molek.  Kadang, secara sentimental  banyak pihak menyebutnya sebagai surga yang tersembunyi. Karena itu,  hidup seseorang belum sempurna, jika belum berkunjung ke Raja Ampat.
Ungkapan serupa, bisa kita sematkan pada banyak obyek di wilayah Papua Barat. Sebut saja, Kabupaten Teluk Wondama, yang terletak di bagian tengkuk Kepala Burung, Tanah Papua.  Kabupaten teluk nan jauh karena diapit oleh daratan besar Papua, beserta gugusan pulau yang tercecer di sepanjang teluk itu, menjadikan Wondama sebagai daerah yang layak jadi destinasi wisata.
Ada beberapa gugus pulau yang dikitari pulau-pulau lebih kecil tak berpenghuni seperti Pulau Roon dan sekitarnya termasuk kawasan perairan Kepuluan Auri, Pulau Rumberpon dan sekitarnya, atau PulauYop dan sekitarnya.
Sementara Wasior sebagai pusat pemerintahan Kabupaten Teluk Wondama, juga tampak asri dipandang dari arah laut karena letaknya di kaki pegunungan Wondiboi, dengan sabuk hujau yang membentang luas. Banyak sungai dari pegunungan hijau itu bermuara di Wasior dan menjadikannya kota banyak sungai .
Wondama sangat indah jika dikunjungi menggunakan transportasi laut dari Manokwari. Ada beberapa pilihan, bisa menggunakan kapal cepat Bahary Express  dengan lama pelayaran tujuh jam, atau kapal milik PT. Pelni seperti KM Gunung Dempo, yang secara reguler menyinggahi Pelabuhan Wasior, ada juga Kapap Motor Penyeberangan (KMP) Napan dan Kapal Margaret yang dikelola swasta dengan konsentrasi pelayanan Manokwari-Wasior.
Bagi mereka yang berkantong tebal,  bisa menggunakan pesawat kecil seperti Susi Air, tentu dengan budget  yang jauh lebih besar dibandingkan beberapa pilihan transportasi laut. Sebagian besar pelayaran dari dan ke Wondama menyusuri teluk, sehingga pemandangan alam tersaji bail di sisi kiri maupun kapal.
Apalagi, kalau menggunakan kapal cepat Bahary Express, baik pergi maupun pulang menyinggahi dua pelabuhan, apakah Windesi dan Kampung Kaprus atau Ron dan Aisendami, Persinggahan di dermaga-dermaga tersebut, tergantung jadwal yang sudah ditetapkan secara regular oleh operator kapal.
Jika anda ingin menikmati petualangan laut, sungai dan gunung, datanglah ke Teluk Wondama. Semua yang anda impikan tentang laut dengan karang yang indah di seputaran Kepulauan Auri, atau mandi di Sungai Sanduai dan bertualang ke Pegunungan Wondiboi, semua tersedia.(***)
Wondama Memang Patut Jadi Destinasi Pariwisata
Rabu, 20 Desember 2017 18:48 WIB