PT Pelayaran Nasional Indonesia (Pelni) berharap dengan pemberian bantuan pembangunan sekolah melalui Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) dapat meningkatkan kualitas pendidikan dengan menciptakan sumber daya manusia (SDM) unggul di Tanah Papua.
Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko PT Pelni Anik Hidayati di Jayapura, Kamis mengatakan bantuan yang diberikan ini juga merupakan salah satu upaya dalam pemerataan kualitas pendidikan.
"Bantuan senilai Rp100 juta kami telah berikan kepada Ordo Fratum Minorum dan Pelni juga berharap bantuan yang diberikan dapat bermanfaat dalam menyediakan infrastruktur yang aman dan nyaman," katanya.
Menurut Anik, pemberian dana bantuan pembangunan tersebut merupakan bentuk perhatian manajemen dalam peningkatan kualitas infrastruktur pendidikan di wilayah operasional perusahaan.
"Bantuan ini masuk dalam program pilar sosial TJSL Pelni disamping pilar ekonomi, lingkungan, dan tata kelola hukum," ujarnya.
Dia menjelaskan keempat pilar ini mengacu kepada pilar Sustainable Development Goals (SDG's) yang dicanangkan oleh Perserikatan Bangsa Bangsa dan telah diadopsi oleh Kementerian BUMN ke dalam Program TJSL di seluruh perusahaan BUMN," katanya.
Dia menambahkan ke depan pihaknya berharap tidak hanya satu sekolah saja namun mungkin bisa tiga hingga empat sekolah dengan nominal yang cukup besar.
"Oleh karena itu pihaknya akan terus mendukung peningkatan kualitas dengan begitu dapat mewujudkan SDM unggul Papua," ujarnya.
Menurut Anik, pemberian dana bantuan pembangunan tersebut merupakan bentuk perhatian manajemen dalam peningkatan kualitas infrastruktur pendidikan di wilayah operasional perusahaan.
"Bantuan ini masuk dalam program pilar sosial TJSL Pelni disamping pilar ekonomi, lingkungan, dan tata kelola hukum," ujarnya.
Dia menjelaskan keempat pilar ini mengacu kepada pilar Sustainable Development Goals (SDG's) yang dicanangkan oleh Perserikatan Bangsa Bangsa dan telah diadopsi oleh Kementerian BUMN ke dalam Program TJSL di seluruh perusahaan BUMN," katanya.
Dia menambahkan ke depan pihaknya berharap tidak hanya satu sekolah saja namun mungkin bisa tiga hingga empat sekolah dengan nominal yang cukup besar.
"Oleh karena itu pihaknya akan terus mendukung peningkatan kualitas dengan begitu dapat mewujudkan SDM unggul Papua," ujarnya.