Baznas Papua Barat gelar rakorda untuk penguatan lembaga

Manokwari (ANTARA) - Badan Amir Zakat Nasional (Baznas) Papua Barat melakukan upaya penguatan kelembagaan dengan menggelar rapat koordinasi daerah (rakorda) lembaga tersebut untuk provinsi setempat.

Ketua Baznas Papua Barat Ali Mustofa di Manokwari, Senin, mengatakan rakorda sebagai upaya membentuk lembaga Baznas mulai dari tingkat kabupaten menjadi lebih optimal, lebih baik, akuntabel, dan transparan.

"Baznas ini kan mempunyai sistem yang dibangun dari pusat, sehingga literasi tentang sistem Baznas harus terus disosialisasikan guna membuat lembaga ini lebih baik," ujarnya.

Melalui rakorda tersebut, Baznas Papua Barat tidak hanya mengundang Baznas tingkat kabupaten tetapi juga mengundang lembaga terkait, seperti Kantor Kementerian Agama (Kemenag) tingkat kabupaten.

Tujuan mengundang pihak Kemenag dari masing-masing kabupaten agar mereka bisa mendorong pembentukan Baznas di setiap kabupaten.

"Dari tujuh kabupaten di Papua Barat, baru tiga kabupaten yaitu Kaimana, Teluk Bintuni, dan Mansel yang sudah memiliki Baznas. Sedangkan Fakfak masih proses rekrutmen, Manokwari baru selesai verifikasi faktual, Teluk Wondama belum ada Baznas definitif dan Pegunungan Arfak tidak ada Baznas karena memang populasi umat Muslim di sana sedikit," katanya.

Baznas Papua Barat juga mengundang Baznas Provinsi Papua Barat Daya karena masih membawahi wilayah tersebut.

Namun, untuk wilayah Papua Barat hanya sebatas koordinasi karena jika Kemenag sudah mempunyai kantor wilayah sendiri di Papua Barat Daya maka otomatis Baznas Provinsi Papua Barat Daya akan terbentuk.

Penjabat Gubernur Papua Barat Ali Baham Temongmere mengatakan keberadaan Baznas Papua Barat maupun di kabupaten mempunyai peran yang penting dan strategis untuk menyalurkan zakat.

Zakat merupakan salah satu rukun Islam, katanya, sebagai penting karena mempunyai fungsi untuk mewujudkan keadilan sosial dan kasih sayang.

Dengan zakat, katanya, orang yang mempunyai kemampuan dana lebih bisa membantu orang lain yang tidak mampu sehingga zakat menjadi potensi untuk mengentaskan kemiskinan.

"Untuk itu saya meminta kepada Baznas untuk segera menyusun strategi tentang literasi zakat. Semakin banyak masyarakat memahami yang memahami zakat maka kemiskinan akan semakin berkurang," ujarnya.