Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Papua Barat Abdul Fatah mengatakan pihaknya mengupayakan agar sekolah luar biasa (SLB) terpadu yang terletak di Kabupaten Manokwari Selatan bisa mulai aktif beroperasi pada 2025.
Pembangunan infrastruktur fisik SLB itu sudah rampung sejak 2022, namun pemenuhan sarana pendukung dilakukan secara bertahap sesuai dengan kesanggupan anggaran pemerintah provinsi.
"Ada beberapa sarana pendukung lainnya yang perlu dilengkapi seperti laboratorium dan peralatan komputer," kata Abdul Fatah saat ditemui di Manokwari, Senin.
Selain itu, kata dia, pemerintah provinsi juga telah berkoordinasi dengan pemerintah kabupaten setempat agar mengalokasikan jumlah guru yang bertugas menjadi pengajar di SLB Manokwari Selatan.
Guru-guru dimaksud terlebih dahulu mengikuti bimbingan teknis dan pelatihan peningkatan kompetensi khusus, sehingga pelaksanaan aktivitas belajar mengajar berjalan sesuai dengan ketentuan.
"Kami sudah minta kabupaten siapkan tenaga pengajar, baik itu yang sudah punya kompetensi mengajar SLB maupun yang belum punya," ucap Abdul Fatah.
Menurut dia kabupaten lain di Papua Barat yang sedang menyelesaikan pembangunan infrastruktur fisik SLB terpadu yaitu Teluk Bintuni dan Kaimana, guna menjawab akses pendidikan bagi anak berkebutuhan khusus.
Pemerintah provinsi terus mendorong agar dua kabupaten lain yaitu Pegunungan Arfak dan Teluk Wondama segera menyediakan lahan untuk pembangunan SLB terpadu, sehingga seluruh wilayah se-Papua Barat memiliki SLB.
"SLB yang aktif baru satu yaitu SLB Panca Kasih di Manokwari yang statusnya masih dalam peralihan administrasi dari yayasan ke negeri," jelas Abdul Fatah.
Ia menyebut bahwa pembangunan sarana prasarana SLB di tujuh kabupaten merupakan salah satu program yang masuk dalam rencana kerja prioritas Dinas Pendidikan Papua Barat tahun 2024.