PT. Pertamina Patra Niaga Regional Papua Maluku menggelar pelatihan pencegahan penyalahgunaan Bahan Bakar Minyak (BBM) subsidi kepada 50 operator dari 17 Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) yang bertempat di Kabupaten Jayapura, Papua, Jumat.
Sales Area Manager Papua PT Pertamina Ziko Wahyudi di Jayapura, Jumat, mengatakan pelatihan yang diberikan ini terkait dengan Standar Operating Procedure (SOP) pelayanan SPBU seperti keselamatan dan kesehatan lingkungan kerja.
“Selain itu kami juga memberikan pengetahuan mengenai regulasi penyaluran BBM dan pelanggaran hukum dalam pendistribusian,” katanya.
Menurut Ziko, kegiatan seperti ini merupakan pertama kali dilakukan mengingat kini semakin marak terjadinya pelanggaran saat melakukan pengisian.
“Oleh sebab itu guna mencegah terjadinya pelanggaran maka kami menggelar pelatihan agar operator SPBU dapat memahami regulasi penyaluran BBM secara tepat,” ujarnya.
Dia menjelaskan selain regulasi penyaluran BBM secara tepat pihaknya memberikan pelatihan pengukuran tera ulang alat ukur di mana merupakan prosedur wajib diketahui bagi setiap operator di SPBU agar hak konsumen terlindungi dan memperoleh jumlah liter yang pas.
“Kami berharap dengan adanya pelatihan seperti ini ke depan sudah tidak ada lagi pelanggaran yang terjadi baik itu penyalahgunaan QR Code dari subsidi tepat hingga tidak ada lagi operator yang melayani kendaraan yang tidak sesuai SOP dengan begitu konsumen mendapatkan pelayanan lebih maksimal,” katanya.
Sementara itu salah satu pengelola SPBU di Kabupaten Jayapura Lucky Cahyadi mengatakan pihaknya sangat memberikan apresiasi dengan adanya pelatihan-pelatihan bagi operator SPBU.
“Kami selalu mengingatkan juga kepada operator kami agar selalu memperhatikan SOP yang telah ada, salah satu melakukan pengawasan kepada kendaraan selalu melakukan pengisian berulang,” katanya.
Menurut Ziko, kegiatan seperti ini merupakan pertama kali dilakukan mengingat kini semakin marak terjadinya pelanggaran saat melakukan pengisian.
“Oleh sebab itu guna mencegah terjadinya pelanggaran maka kami menggelar pelatihan agar operator SPBU dapat memahami regulasi penyaluran BBM secara tepat,” ujarnya.
Dia menjelaskan selain regulasi penyaluran BBM secara tepat pihaknya memberikan pelatihan pengukuran tera ulang alat ukur di mana merupakan prosedur wajib diketahui bagi setiap operator di SPBU agar hak konsumen terlindungi dan memperoleh jumlah liter yang pas.
“Kami berharap dengan adanya pelatihan seperti ini ke depan sudah tidak ada lagi pelanggaran yang terjadi baik itu penyalahgunaan QR Code dari subsidi tepat hingga tidak ada lagi operator yang melayani kendaraan yang tidak sesuai SOP dengan begitu konsumen mendapatkan pelayanan lebih maksimal,” katanya.
Sementara itu salah satu pengelola SPBU di Kabupaten Jayapura Lucky Cahyadi mengatakan pihaknya sangat memberikan apresiasi dengan adanya pelatihan-pelatihan bagi operator SPBU.
“Kami selalu mengingatkan juga kepada operator kami agar selalu memperhatikan SOP yang telah ada, salah satu melakukan pengawasan kepada kendaraan selalu melakukan pengisian berulang,” katanya.