Manokwari (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Manokwari, Papua Barat mengapresiasi pembangunan rumah adat Batak, Sopo Godang, yang dilakukan oleh Ikatan Kerukunan Keluarga Batak (IKKB) Manokwari.
Bupati Manokwari Hermus Indou di Manokwari, Sabtu, mengatakan pembangunan Sopo Godang merupakan representasi dari kehadiran masyarakat Batak untuk terus mendukung pembangunan di Kabupaten Manokwari maupun Provinsi Papua Barat.
"Dengan pembangunan rumah adat Batak di Manokwari menandakan warga Batak sudah menjadikan Manokwari sebagai rumah, sebagai tempat tinggal utama dan tidak lagi keluar dari sini," kata Hermus pada peletakan batu pertama pembangunan Sopo Godang sekaligus perayaan HUT IKKB Manokwari ke-61.
Ia mengatakan, keberhasilan pembangunan di Manokwari maupun di Provinsi Papua Barat sebagian besar merupakan andil dari suku-suku nusantara termasuk dari suku Batak.
Menurutnya, masyarakat asli Manokwari yaitu Suku Arfak hanya sekitar 20 persen dari total jumlah penduduk di Manokwari, sehingga sektor pembangunan didominasi oleh penduduk dari daerah lain.
Kehadiran IKKB maupun pembangunan Sopo Godang juga menjadi hal penting untuk memperkaya adat kebudayaan di Manokwari sebagai ibukota Provinsi Papua Barat.
Keberagaman dan pluralisme di Manokwari menjadi kekayaan yang harus dijaga pemerintah dan bisa menjadi bukti bahwa Tanah Papua merupakan tempat untuk seluruh anak bangsa di Indonesia.
"Kebhinnekaan di Manokwari dapat terlihat dengan pembangunan rumah adat dari suku-suku lain. Batak membangun Sopo Godang, Toraja membangun Tongkonan, kita suku asli membangun Rumah Kaki Seribu, dan suku-suku lain juga membangun di sini," ujarnya.
Ia mengatakan, Manokwari bukan rumah bagi suku tertentu tapi merupakan rumah bagi seluruh suku di wilayah NKRI.
"Kami sangat senang dan bangga ada suku-suku yang tinggal di Manokwari dan merasa memiliki Manokwari dan ikut menjadi pelaku dalam pembangunan," jelasnya.
Kepala Suku Besar Arfak Dominggus Mandacan menyatakan seluruh anggota IKKB Manokwari telah berperan untuk menjaga ketenteraman dan kedamaian di Papua Barat.
Bahkan, banyak anggota IKBB yang menjadi pengusaha, TNI, Polri, ASN dan pelaku ekonomi dan telah membawa perubahan bagi pembangunan Papua Barat untuk menjadi lebih maju.
"Mari tetap jaga keutuhan NKRI dan jaga toleransi antar suku, agama, budaya dan adat di Manokwari dan Papua Barat," ujarnya.
Ketua Panitia Pembangunan Sopo Godang J Silalahi mengatakan Sopo Godang memiliki arti rumah besar untuk masyarakat Batak. Dengan adanya Sopo Godang, masyarakat batak memiliki wadah efektif untuk berkumpul.
Kegiatan yang berhubungan adat istiadat, seperti pesta adat, musyawarah maupun yang berhubungan dengan kegiatan keagamaan akan diselenggarakan di sana.
"Sopo Godang bisa menampung 1.500 orang. Lahan sementara masih 4.000 meter persegi, tapi sebenarnya masih berusaha menambah. Harapan kami bisa memiliki lahan minimal satu hektare," ujarnya.