"Karena itulah saya mengundang perusahaan Huawei yang bergerak di bidang informasi teknologi untuk hadir di Sorong guna memperkuat sumber daya manusia digital," kata Billy di Sorong, Kamis.
Billy Mambrasar datang ke Sorong guna mengikuti acara yang bertajuk 'techday'. Kegiatan itu mengangkat tema yaitu 'Pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi dan Keamanan Siber dalam mendukung pengembangan talenta digital menuju Indonesia Emas 2045' diselenggarakan oleh Huawei dan Kitong Bisa Foundation (KBF) bertempat di Kampus Muhammadiyah Sorong.
Menurut dia, guna mendukung Sorong sebagai gerbang pengembangan teknologi digital maka kehadiran perusahaan Huawei sangat tepat untuk membantu anak-anak muda di Papua Barat Daya supaya mahir dalam bidang digitalisasi.
Billy Mambrasar datang ke Sorong guna mengikuti acara yang bertajuk 'techday'. Kegiatan itu mengangkat tema yaitu 'Pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi dan Keamanan Siber dalam mendukung pengembangan talenta digital menuju Indonesia Emas 2045' diselenggarakan oleh Huawei dan Kitong Bisa Foundation (KBF) bertempat di Kampus Muhammadiyah Sorong.
Menurut dia, guna mendukung Sorong sebagai gerbang pengembangan teknologi digital maka kehadiran perusahaan Huawei sangat tepat untuk membantu anak-anak muda di Papua Barat Daya supaya mahir dalam bidang digitalisasi.
Huawei merupakan perusahaan digital besar seperti perusahaan Microsoft, kini beroperasi di 170 negara dan memiliki 230 ribu karyawan.
"Direktur Government Affairs Huawei Indonesia Yenti Joman menyampaikan bahwa belum ada anak Papua yang bekerja di perusahaanya, sehingga saya mengajak ibu direktur untuk turun ke Papua Barat Daya," ujar Billy.
Universitas Muhammadiyah Sorong dipilih untuk bekerja sama dengan Huawei sebagai wadah yang nantinya mempersiapkan dan merekrut anak-anak Papua untuk masuk dan bekerja di perusahaan tersebut.
"Huawei juga aktif membuka pusat-pusat teknologi dan saya berharap mereka juga membuka pusat teknologi di Papua," harap dia.
Direktur Government Affairs Huawei Indonesia Yenti Joman menyebut perusahaan industri seperti Huawei berkewajiban untuk membangun SDM yang mumpuni terhadap digital.
Huawei akan melakukan pelatihan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) kepada mahasiswa di perguruan tinggi karena memiliki program untuk mencetak 100 ribu digital talent.
"Itu kami inisiasi bersama Kantor Staf Presiden RI pada 2020 dan sudah berjalan," jelasnya.
Talenta digital akan direkrut dari berbagai elemen dan sebagian besar berasal dari perguruan tinggi.
"Kami berharap kesempatan ini bisa dapat dimanfaatkan sebaik mungkin sehingga nantinya ada beberapa dari Papua Barat Daya bisa mengakses kependidikan TIK Huawei," harap Yenti.
"Kami berharap kesempatan ini bisa dapat dimanfaatkan sebaik mungkin sehingga nantinya ada beberapa dari Papua Barat Daya bisa mengakses kependidikan TIK Huawei," harap Yenti.
Pada kesempatan itu, Huawei dan Universitas Muhammadiyah Sorong melakukan penandatanganan nota kesepahaman sebagai kampung yang nantinya mengembangkan teknologi digital di Papua Barat Daya.