Manokwari (ANTARA) - Rekan kerja Patra Kevin Mirannha Jauhari, Jhon Inggesi mengungkap fakta baru terkait penugasan tenaga kesehatan (Tekes) di Kampung Oya Distrik Naikere Kabupaten Teluk Wondama, Papua Barat.
Dihadapan Anggota DPR ia mengungkapkan, belum genap satu bulan bertugas, persediaan bahan makanan dan obat-obatan yang dibawa ternyata sudah habis. Padahal masa tugas mereka sesuai SK penempatan yang dikeluarkan Bupati Teluk Wondama adalah selama tiga bulan.
Patra bersama Jhon Inggesi diterbangkan ke Kampung Oya menggunakan helikopter pada 8 April 2019. Masa tugas mereka seharusnya berakhir pada 8 Juli 2019 bukan 8 Juni.
“Belum 1 bulan saya sudah turun (kembali ke kota Wasior) karena makanan sudah habis. Obat-obat juga kurang,“ ucap Jhon Inggesi di Wasior, Jumat.
Hal ini pun ia ungkapkan pada rapat dengar pendapat DPRD dengan Pemkab Wondama terkait kematian Mantri Patra di ruang rapat dewan di Isei, Kamis (27/6).
Jhon Inggesi memutuskan kembali ke Wasior untuk mengambil obat-obatan. Namun Inggesi yang sehari-hari bertugas sebagai staf Puskesmas Naikere kemudian tidak kembali lagi ke Oya.
Alhasil, Mantri Patra hanya seorang diri memberikan layanan medis dengan kondisi apa adanya hingga akhirnya meninggal dunia pada 18 Juni 2019 karena sakit malaria.
“Saya sudah berusaha untuk kembali tapi sampai di kali (salah satu sungai pada jalur menuju kampung Oya) itu banjir. Volume air setinggi dada, jadi saya kembali,“ kata Inggesi.
Wakil Ketua DPRD setempat Remran Sinadia lantas menanyakan seberapa banyak bahan makanan terutama beras yang dibawa saat itu.
Inggesi menjawab, sebetulnya bahan makanan yang dibawa dari Wasior cukup, namun habis lebih cepat karena dimakan bersama-sama dengan masyarakat. Obat pun habis hanya dalam waktu sebulan.
Menurut Wakil Bupati Teluk Wondama, Paulus Indubri hal itu terjadi karena banyak masyarakat di Kampung Oya yang membutuhkan pengobatan.
“Karena mereka di sana jarang mendapat layanan kesehatan jadi masyarakat setiap saat membutuhkan pengobatan itu yang membuat obat menjadi terbatas," ucap Indubri.