Manokwari (ANTARA) - Puskesmas Tanah Rubuh, Manokwari, Papua Barat, meningkatkan penyuluhan kesehatan pada masyarakat setelah banjir yang menerjang pemukiman warga pada Senin (20/5).
Kepala Puskesmas Tanah Rubuh Mikael Osok di Manokwari, Kamis, mengatakan penyuluhan kesehatan, khusus menyasar warga di lima kampung yang wilayahnya sempat terkena banjir.
"Setelah banjir surut, petugas promosi kesehatan (promkes) kita langsung turun ke kampung-kampung agar warga tidak terkena penyakit akibat banjir," katanya.
Ia mengatakan, setelah terjadi banjir sejumlah air sumur warga tercampur dengan air kotor, sehingga warga harus lebih berhati-hati dalam konsumsi air agar tidak terkena diare.
Ia menjelaskan, penyuluhan dilakukan kepada masyarakat umum maupun pada ibu dan anak-anak melalui posyandu. Puskesmas belum bisa memberikan pelayanan pada kampung yang terletak terlalu jauh dari puskesmas.
"Kita hanya melayani yang dekat-dekat saja karena gedung puskesmas kita juga terkena banjir sehingga kita juga fokus untuk melakukan pembersihan puskesmas," katanya.
Meski gedung puskesmas terdampak banjir, tetapi tidak terlalu mengganggu pelayanan. Setelah terendam air selama enam jam, pihaknya langsung melakukan pembersihan dan kembali membuka pelayanan.
"Fasilitas tidak ada yang rusak, begitu juga obat-obatan semua sudah kita amankan," ujarnya.
Ia mengatakan, sampai saat ini belum ada warga di Distrik Tanah Rubuh yang sakit akibat banjir seperti diare. Selama ini justru penyakit yang banyak ditangani puskesmas adalah infeksi saluran pernafasan akut (ISPA).*