Manokwari (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Manokwari, Provinsi Papua Barat, mendata sejumlah infrastruktur guna mencegah banjir di Distrik (Kecamatan) Tanah Rubuh.
Bupati Manokwari Hermus Indou di Manokwari, Rabu, meninjau langsung bersama sejumlah pimpinan organisasi perangkat daerah (OPD) seperti Dinas PUPR, Kepala Distrik Tanah Rubuh dan BPBD Manokwari untuk mengawali pendataan tersebut.
"Kami melakukan peninjauan sekaligus mengambil data oleh instansi terkait. Selain melihat kondisi masyarakat, kita juga melihat sejauh mana infrastruktur untuk mencegah banjir di sini," katanya.
Dari peninjauan tersebut, tampak sejumlah infrastruktur yang telah dibangun pemerintah seperti talud dan gorong-gorong ternyata belum maksimal mencegah banjir.
Menurutnya, dari karakter sejumlah sungai di sekitar Distrik Tanah Rubuh ketika curah hujan tinggi menghasilkan luapan air di kawasan pemukiman penduduk.
Setelah pengambilan data tersebut pihaknya akan berdiskusi dan rapat untuk segera menangani permasalahan banjir di Tanah Rubuh. Langkah penanganan harus dilakukan baik untuk jangka pendek maupun perencanaan jangka panjang.
"Nanti kita sudah bisa mengetahui beberapa kendala yang kita hadapi dan juga masalah-masalah yang menyebabkan luapan air di musim hujan yang tinggi dihadapi masyarakat," ujarnya.
Kepala Distrik Tanah Rubuh Timotius Wanggai menjelaskan, akibat hujan deras yang mengguyur Manokwari pada Senin (20/5) menyebabkan lima kampung di daerahnya tergenang banjir.
Akibat banjir di distrik yang berjarak 50 kilometer dari pusat kota tersebut membuat ruas jalan yang menghubungkan Kabupaten Manokwari dengan Manokwari Selatan dan Pegunungan Arfak terputus dan tidak bisa dilewati kendaraan.
"Air sudah mulai surut sejak Selasa (21/5) dan kini kendaraan sudah bisa lewat kembali," katanya.*
Pemerintah Manokwari data infrastruktur untuk cegah banjir di Tanah Rubuh
Rabu, 22 Mei 2024 19:30 WIB