Kota Sorong (ANTARA) - Politeknik Keuangan Negara Sekolah Tinggi Akuntansi Negara (PKN-STAN) melakukan diseminasi informasi di Provinsi Papua Barat Daya dan menargetkan putra putri asli Papua bisa masuk dan mengenyam pendidikan di kampus tersebut.
Wakil Direktur PKN-STAN Agus Bandiyono di Sorong, Jumat, menjelaskan diseminasi informasi tentang PKN-STAN di wilayah Papua menjadi penting karena masuk dalam skala prioritas berdasarkan instruksi Menteri Keuangan.
"Bahwa anak Papua perlu mendapatkan alokasi khusus, tempat dan ruang untuk mengikuti pendidikan di PKN-STAN," jelas Agus saat memaparkan materi diseminasi di Gedung Keuangan Negara Kota Sorong.
Afirmasi dari PKN-STAN untuk anak-anak Papua, sebut dia, telah dimulai pada tahun sebelumnya. Pada 2023 terdapat 43 mahasiswa dengan rincian Papua 23 orang mahasiswa, Papua Barat tujuh orang, Papua Barat Daya tujuh orang, Papua Selatan lima orang dan Papua Tengah satu orang mahasiswa.
"Tahun ini kami akan meningkatkan jumlah afirmasi anak Papua," ujarnya.
Menurut dia, momentum ini menjadi kesempatan bagi anak-anak Papua yang memang ingin masuk ke PKN-STAN.
Dia menjelaskan, PKN-STAN sebelumnya dikenal dengan nama Sekolah Tinggi Akuntansi Negara (STAN). Kemudian pada 2016 bertransformasi berdasarkan ketentuan Kemendibudristek menjadi Politeknik Keuangan Negara (PKN).
Jika dulunya PKN-STAN hanya memenuhi kebutuhan Kementerian Keuangan, tapi saat ini melalui visi dan misi adalah memenuhi kebutuhan sumber daya manusia (SDM) pengelolaan keuangan negara baik di instansi pusat maupun daerah, maka cakupan PKN-STAN kemudian diperluas.
"Jadi PKN-STAN ini bukan hanya untuk Kementerian Keuangan tetapi juga untuk kementerian dan lembaga serta pemerintah daerah," ujarnya.
Di PKN-STAN terdapat tiga program studi yakni Akuntansi Sektor Publik, Manajemen Keuangan Negara dan Program Studi Manajemen Aset Publik.
"Ada tiga jalur penerimaan mahasiswa baru yakni jalur reguler yang diikuti seluruh siswa SMA/SMA di seluruh Indonesia pada setiap tahun. Kemudian afirmasi diberikan ke beberapa lokasi salah satunya adalah Papua. Selain itu ada jalur pembibitan," jelasnya.
Jalur pembibitan ini artinya mahasiswa yang disekolahkan pemerintah daerah kemudian setelah tamat kembali bekerja di daerah. Direncanakan akan ada 300 mahasiswa yang masuk melalui jalur ini.
Kemudian jalur afirmasi dan reguler, setelah tamat pendidikan tidak hanya kembali ke daerah asal tetapi juga bisa bekerja di kementerian dan lembaga lain di Indonesia.
"Jadi dari pemerintah daerah bisa memiliki opsi mana yang harus dilalui bagi siswa dari daerah," katanya.
Plt Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Papua Barat Daya George Yarangga menyambut baik diseminasi PKN-STAN karena memberikan peluang bagi anak Papua untuk ikut ambil bagian di dalam pendidikan keuangan negara itu.
"Bapak gubernur menyambut baik program pendidikan dari Kementerian Keuangan Republik Indonesia dalam rangka menyelenggarakan pendidikan vokasi di PKN," ucapnya.