Manokwari (Antara Papua Barat)-Kapolda Papua Barat Brigjen Pol Royke Lumowa memastikan jajaranya netral pada pelaksanaan pemilihan kepala daerah (Pilkada) di daerah tersebut.
Pada acara tatap muka Kapolda bersama pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Papua Barat di Manokwari, Selasa Kapolda mengatakan, Pilkada serentak di Papua Barat 15 Februari 2017 akan dilakukan untuk memilih kepala daerah provinsi dan empat kabupaten/kota.
Ia memastikan seluruh jajaranya bertindak netral dan mendukung seluruh kandidat untuk meramaikan pesta demokrasi lima tahun sekali tersebut.
"Polisi wajib netral, karena kalau tidak netral akan menjadi pemicu persoalan dalam pemilu ini. Kita tidak tentu tidak ingin kerusuhan terjadi akibat sikap salah yang ditunjukan anggota Polri," kata Kapolda.
Ia mengimbau, seluruh jajaranya melakukan pengamanan secara baik serta menangani persoalan terkait pilkada secara netral. Belajar dari pelaksanaan pemilu sebelumnya, ia harap hal buruk tidak terjadi pada Pilkada ini.
"Kami pun bersyukur sejauh ini belum ada persoalan atau gesekan antar pasangan calon dan kami berharap tidak ada. Situasi seperti ini harus dijaga hingga Pilkada berakhir," sebutnya.
Perhatian serius, lanjut Kapolda harus diberikan pada data pemilih, dari daftar pemilih sementara (DPS) hingga data pemilih tetap (DPT). Warga diminta memastikan nama mereka terdaftar sebagai pemilih.
Ia mengutarakan, masalah DPT cukup rawan terjadi pada setiap pelaksanaan pemilu. Kesalahan pada DPT bisa menjadi pemicu persoalan yang akan berdampak pada kekacauan Pilkada.
Penetapan DPT, lanjutnya, akan dilakukan antara 6 atau 7 Desember 2016. Masih ada waktu untuk dilakukan perbaikan, begitupun warga yang belum terdaftar masih ada kesempatan untuk melapor.
"DPT memang persoalan KPU, namun kalau tidak diselesaikan segara akan jadi persoalan pengamanan," pungkasnya.(*)