Jakarta (ANTARA) -
Bahan yang digunakan yaitu daun singkong atau daun ubi sebagai bahan utama, selain itu ada parutan kelapa, sagu, dan wortel. Ragil menambahkan bahan lainnya agar lebih akrab di lidah masyarakat urban yaitu daun bawang, bawang merah dan bawang putih.
Cara membuatnya cukup sederhana dan mudah. Bahan wortel, sagu, parutan kelapa dan daun bawang serta bawang merah dan putih tersebut dicampur rata dalam sebuah wadah dan ditambahkan garam sebagai perasa sesuai selera. Setelah bahan tercampur, alasi teflon anti lengket dengan daun pisang, letakkan daun ubi atau daun singkong sampai menutupi daun pisang.
Lalu tata campuran wortel dan sagu tadi di atasnya, dan tutup kembali dengan daun singkong lalu daun pisang di atasnya. Tutup teflon dan panaskan dengan api besar.
Saat daun pisang mulai mengeluarkan wanginya, tambahkan air matang satu sendok makan dan tunggu lagi hingga semua bahan matang sempurna.
Proses masak swamening hingga matang hanya membutuhkan waktu sekitar 15-20 menit. Selain mudah dan cepat, swamening juga mengenyangkan.
Swamening merupakan jenis makanan utama yang dapat dimakan langsung atau dengan tambahan protein lain seperti ikan. Swamening juga tergolong makanan sehat karena kaya akan serat dan banyak menggunakan sayur, serta sagu juga baik untuk pencernaan.
Swamening juga tidak menggunakan minyak sama sekali, sehingga sehat untuk dikonsumsi harian. Pada resep asli Swamening, masyarakat kerap menggunakan air laut sebagai perasa, atau garam yang dibuat sendiri dari pohon sagu yang dipotong bagian bawahnya.
"Ada keunikan juga beberapa suku yang ngerti buat garam yaitu pohon sagu paling bawah yang kena air, itu dibakar itu dapet kristal asin seperti garam warnanya hitam," kata Ragil.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Mengenal swamening, makanan khas Papua dengan daun singkong