Manokwari (ANTARA) - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Papua Barat menggandeng Komando Daerah Militer (Kodam) XVIII/Kasuari untuk mengoptimalkan lahan tidur seluas 4.811 hektare sebagai areal persawahan dalam rangka mewujudkan ketahanan pangan.
Pelaksanaan Tugas Sekretaris Daerah Papua Barat Yacob Fonataba di Manokwari, Senin, mengatakan lahan tersebut merupakan perluasan areal persawahan yang dilakukan oleh personel TNI Angkatan Darat di delapan kabupaten pada 2016-2018.
Namun, ribuan lahan tidur dimaksud belum dimanfaatkan masyarakat karena sejumlah faktor seperti keterbatasan sumber daya petani, masalah irigasi, sarana produksi, dan peralatan pertanian.
"Makanya kami lakukan rapat koordinasi untuk mengoptimalkan lahan tidur itu menjadi lahan produktif," kata Yacob Fonataba.
Ia menjelaskan bahwa pada 2016 pencetakan sawah baru yang dilakukan personel TNI Angkatan Darat mencapai 2.372 hektare, pada 2017 seluas 1.999 hektare, dan pada 2018 ada 440 hektare.
Pemerintah provinsi bersama Universitas Papua (Unipa) telah melakukan pemetaan ulang terhadap ribuan lahan tidur menggunakan metode geospasial, sehingga pelaksanaan program tepat sasaran.
"Lahan itu nantinya tidak hanya ditanam padi sawah saja, tetapi komoditas pangan lokal seperti sagu, singkong dan lainnya," ujar Yacob Fonataba.
Ia menjelaskan hasil pemetaan ulang nantinya digunakan oleh Kodam XVIII/Kasuari bersama satuan kewilayahan seperti Kodim dan Koramil untuk membudidayakan tanaman pangan.
Jajaran TNI Angkatan Darat tentunya berkolaborasi dengan masing-masing pemerintah kabupaten dalam mewujudkan kemandirian pangan melalui pemanfaatan lahan tidur.
"Sesuai instruksi Presiden, TNI dilibatkan dalam mewujudkan ketahanan pangan di daerah," jelas dia.
Asisten Teritorial (Aster) Kasdam XVIII/Kasuari Kolonel Infantri Jimmy Rihi Tugu menjelaskan, TNI Angkatan Darat mendukung penuh program Pemerintah Pusat dalam menciptakan kemandirian pangan setiap daerah termasuk Papua Barat dan Papua Barat Daya.
Panglima Kodam XVIII/Kasuari Mayjen TNI Ilyas Alamsyah Harahap mendapat instruksi langsung dari Wakil Presiden Ma'ruf Amin untuk membantu pemerintah daerah.
"Intinya, TNI AD beri dukungan penuh," ujar Jimmy.
Ia menjelaskan bahwa Kodam XVIII/Kasuari akan menyusun konsep pemanfaatan lahan tidur secara holistik, yang mampu mengatasi berbagai hambatan sebelumnya.
Oleh sebab itu, Kodam memerlukan dukungan data yang akurat dan terbarukan guna mengefektifkan strategi mewujudkan ketahanan pangan.
"Kalau data sudah clear, kami akan susun konsep pemanfaatan lahan tidur menjadi lahan produktif," kata Jimmy.
Ia menerangkan 4.811 hektare lahan tidur tersebar di empat kabupaten di Papua Barat Daya yakni Kabupaten Maybrat, Tambrauw, Raja Ampat, dan Sorong Selatan.
Kemudian empat kabupaten di Papua Barat yaitu Kabupaten Manokwari, Manokwari Selatan, Teluk Wondama, dan dan Fakfak.
"Kondisi Maybrat sebelumnya kelabu, sekarang sudah hijau. Pendekatan keamanan di Maybrat diubah menjadi pendekatan ketahanan pangan," kata Jimmy Rihi.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Papua Barat gandeng TNI optimalkan lahan wujudkan ketahanan pangan