Manokwari (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Manokwari menindak lanjuti gerakan makan pangan lokal yang digagas Penjabat (Pj) Gubernur Papua Barat Ali Baham Temongmere dengan mewajibkan menu pangan lokal setiap kegiatan pemerintahan.
Bupati Manokwari, Hermus Indou di Manokwari, Kamis, mengatakan Pemkab Manokwari mendukung penuh kebijakan Pj Gubernur tersebut karena berhubungan dengan kemajuan daerah.
"Pada prinsipnya kita tindak lanjut arahan dan gagasan bapak gubernur. Kita juga mewajibkan untuk semua aparatur sipil negara untuk sediakan variasi menu pangan lokal seperti keladi, singkong, pisang di rumah," katanya.
Ia mengatakan, kebijakan Pj Gubernur Papua Barat tersebut merupakan salah satu upaya untuk menjaga ketahanan pangan, tidak hanya di Manokwari, tapi juga di Provinsi Papua Barat.
Ia menjelaskan, saat ini pemenuhan kebutuhan makanan pokok seperti beras telah memicu inflasi. Sehingga pemerintah perlu membuat kebijakan untuk mengurangi ketergantungan pada beras.
"Apalagi makan lokal seperti keladi, singkong itu kan sebenarnya makanan yang paling istimewa dan kita di Papua dari dulu sudah terbiasa makan makanan itu," ujarnya.
Hermus menjelaskan, kebijakan mengubah pola makan ke panganan lokal juga akan memiliki efek domino dan berkontribusi ke para petani.
Dengan semakin banyaknya konsumsi pangan lokal, maka akan meningkatkan penjualan makanan lokal, sehingga produksi petani singkong, keladi dan pangan lokal lainnya akan meningkat.
"Hal itu akan memicu semangat dari para petani kita untuk terus menanam. Kalau mereka menanam artinya ketahanan pangan kita cukup tersedia. Tapi kalau di hilirnya saja kita tidak bertanggung jawab maka akan berpengaruh pada hulunya kembali. Jadi hilir ini, pasar menjadi aspek yang penting kita perhatikan," ujarnya.
Sebelumnya, Penjabat Gubernur Papua Barat Ali Baham Temongmere menyatakan, pemerintah perlu membuat kebijakan untuk merubah kebiasaan konsumsi pangan masyarakat. Dengan demikian pola konsumsi makanan pokok yang tidak terfokus pada satu jenis komoditas pangan seperti beras.
Menurut dia, gerakan pembudidayaan dan pemanfaatan komoditas pangan lokal menjadi solusi efektif mewujudkan ketahanan pangan serta menjaga kestabilan inflasi pangan. Peningkatan konsumsi pangan lokal juga memberikan manfaat bagi kesehatan masyarakat terutama balita yang mengalami masalah gagal tumbuh akibat kurang gizi atau stunting.