Pada acara peluncuran penggunaan aplikasi tersebut di Sorong, Selasa, Kepala Perpustakaan Nasional Muhammad Syarif Bando menyampaikan bahwa Perpustakaan Nasional terus berinovasi untuk meningkatkan pelayanan perpustakaan.
"Dunia akan terus berubah, makin canggih, oleh sebab itu masyarakat harus bisa mengkonsumsi informasi melalui media digital," katanya.
Oleh karena itu, Perpustakaan Nasional membantu Perpustakaan Daerah Kabupaten Sorong melakukan transformasi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akan layanan perpustakaan digital.
"Kami membantu menghadirkan aplikasi SIPEGIAT dan juga koleksi buku maupun sarana penunjang lain di gedung perpustakaan di Kabupaten Sorong," kata Muhammad Syarif Bando.
Dia mengatakan bahwa Perpustakaan Nasional juga menyiapkan satu unit mobil perpustakaan untuk Kabupaten Sorong.
"Saat ini sedang dalam perjalanan dari Jakarta," katanya.
Di samping itu, dia mengatakan bahwa Perpustakaan Nasional pada 2024 akan menghadirkan layanan pojok baca digital dengan koleksi buku lebih dari 30 juta yang bisa diakses melalui aplikasi.
"Termasuk juga lebih dari satu juta buku untuk konten kreator," katanya.
Dia mengatakan bahwa layanan perpustakaan digital memudahkan warga mengakses bacaan dengan biaya murah.
"Kita akan wujudkan sebuah perpustakaan dalam genggaman," kata dia.
"Ada dua hal yang menjadi fundamental dalam konteks ini, yang pertama biaya mahal menjadi murah. Yang kedua, letak geografis Indonesia dari Aceh sampai Papua yang jauh lebih panjang ketimbang dari London ke Turki itu bisa dijangkau hanya dengan transformasi digital," ia memaparkan.
"Kami membantu menghadirkan aplikasi SIPEGIAT dan juga koleksi buku maupun sarana penunjang lain di gedung perpustakaan di Kabupaten Sorong," kata Muhammad Syarif Bando.
Dia mengatakan bahwa Perpustakaan Nasional juga menyiapkan satu unit mobil perpustakaan untuk Kabupaten Sorong.
"Saat ini sedang dalam perjalanan dari Jakarta," katanya.
Di samping itu, dia mengatakan bahwa Perpustakaan Nasional pada 2024 akan menghadirkan layanan pojok baca digital dengan koleksi buku lebih dari 30 juta yang bisa diakses melalui aplikasi.
"Termasuk juga lebih dari satu juta buku untuk konten kreator," katanya.
Dia mengatakan bahwa layanan perpustakaan digital memudahkan warga mengakses bacaan dengan biaya murah.
"Kita akan wujudkan sebuah perpustakaan dalam genggaman," kata dia.
"Ada dua hal yang menjadi fundamental dalam konteks ini, yang pertama biaya mahal menjadi murah. Yang kedua, letak geografis Indonesia dari Aceh sampai Papua yang jauh lebih panjang ketimbang dari London ke Turki itu bisa dijangkau hanya dengan transformasi digital," ia memaparkan.