Teluk Wondama (ANTARA) - Penjabat Gubernur Papua Barat Paulus Waterpauw mengajak pemuda di Kabupaten Teluk Wondama berpartisipasi menjaga persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), guna menunjang pembangunan pada masa mendatang.
"Pemuda yang merupakan anak adat Kuri Wamesa (Teluk Wondama) ikat persatuan dan kesatuan NKRI," kata Paulus saat meletakkan batu pertama simbol pembangunan gedung DPD KNPI Teluk Wondama di Distrik Wondiboi, Sabtu.
Ia menjelaskan bahwa pembangunan gedung KNPI merupakan wujud perhatian dan kepedulian pemerintah daerah terhadap pengembangan sumber daya generasi muda.
Oleh karena itu, gedung tersebut harus dapat dimanfaatkan sebagai wadah berkumpul generasi muda sekaligus pusat kreativitas para pemuda di Kabupate Teluk Wondama.
"Pemuda adalah motor penggerak pembangunan yang menjadi harapan bangsa dan negara. Pemuda harus terus mengasah diri dengan berbagai kemampuan dan keterampilan," jelas Paulus Waterpauw.
Ketua DPD KNPI Provinsi Papua Barat Sammy Djunire Saiba menuturkan, pembangunan gedung KNPI Teluk Wondama merupakan jawaban atas penantian panjang para pemuda di daerah berjuluk Tanah Peradaban Orang Papua itu.
KNPI provinsi berharap KNPI Teluk Wondama meningkatkan sinergi kolaborasi dengan semua kalangan baik pemerintah daerah, TNI/Polri, dan elemen masyarakat lainnya di wilayah tersebut.
“Pemuda di Teluk Wondama menunggu hampir kurang lebih 20 tahun untuk sebuah kantor yang representatif. Mimpi 20 tahun itu telah terjawab," ujar Sammy.
Wakil Bupati Teluk Wondama Andarias Kayukatuy mengapresiasi kepedulian dari pemerintah provinsi karena telah merealisasikan pembangunan gedung representatif bagi pemuda yang tergabung dalam KNPI kabupaten setempat.
Pemerintah kabupaten mengharapkan agar nantinya kantor KNPI dimanfaatkan sebagaimana mestinya untuk peningkatan kapasitas pemuda agar semakin berdaya saing pada masa mendatang.
“Semoga kantor ini betul-betul dipergunakan oleh pemuda untuk pengembangan pemuda yang lebih kreatif dan berdaya saing," ucap Wakil Bupati Teluk Wondama.