Indramayu (ANTARA) - Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) mengatakan produksi pangan nasional hingga saat ini masih baik meski cuaca El Nino telah memicu kekeringan dan menurunkan kapasitas produksi.
"Saya melihat ke bawah itu untuk memastikan bahwa produksi itu masih baik, tetapi memang turun karena super El-Nino," kata Jokowi saat meninjau panen di Indramayu, Jawa Barat, Jumat.
Jokowi mengatakan bahwa produksi padi secara nasional masih dalam kategori baik meskipun terjadi penurunan karena El Nino.
Meski demikian, kata Jokowi, dampak El Nino tidak perlu dipersepsikan bisa menimbulkan kengerian bagi ketahanan pangan Indonesia karena produksi pangan masih terus terjadi.
"Jangan nanti kita terkondisikan 'wah keliatan ngeri sekali', enggak. Produksi masih baik, tetapi memang terganggu sedikit oleh super El-Nino," ujarnya.
Di Indramayu, kata Jokowi, produksi panen masih baik karena irigasi yang berjalan optimal. Dari 1 hektare lahan pertanian, dapat menghasilkan 8—9 ton gabah atau rata-rata 8,6 ton per hektare.
"Harga gabahnya sekarang senang semua petani, Rp7.300, Rp7.400, Rp7.200 (per kilogram), semua petani senang, tetapi ada yang enggak senang, konsumennya," kata Jokowi.
Untuk mengendalikan harga beras di tingkat konsumen, kata Jokowi, beras dari Perum Bulog harus segera digelontorkan ke pasar.
Di Bulog, terdapat cadangan beras pemerintah (CBP) sebesar 1,7 juta ton. Menurut Jokowi, akan segera datang pasokan beras sebanyak 500.000—600.000 ton.
"Cadangan pangan kita kondisinya aman, tetapi memang kita butuh beras ini juga untuk masuk ke pasar harga bisa turun sedikit demi sedikit," kata Presiden Jokowi.
Menurut data Kementerian Pertanian, El Nino pada tahun ini bisa menurunkan produksi beras hingga 1,2 juta ton. Adapun target produksi beras pada tahun ini mencapai 30 juta ton.