Pemerintah Kabupaten Teluk Bintuni, Papua Barat, menyiapkan lahan seluas 50 hektare untuk proyek strategis nasional pembangunan kawasan industri yang terletak di Kampung Onar, Distrik Sumuri.
"Kami sudah siapkan lahan 50 hektare dari zona inti 200 hektare," kata Bupati Teluk Bintuni Petrus Kasihiw seusai mengikuti upacara peringatan HUT ke-24 Provinsi Papua Barat di Manokwari, Kamis.
Ia menjelaskan lahan seluas 50 hektare yang telah disiapkan oleh pemerintah setempat nantinya akan digunakan sebagai areal hilirisasi gas alam cair (liquefied natural gas/LNG).
Pemerintah kabupaten juga sementara merampungkan regulasi pembebasan lahan milik masyarakat, dan penetapan harga tanaman tumbuh yang terdampak pembangunan kawasan industri.
Pemerintah kabupaten juga sementara merampungkan regulasi pembebasan lahan milik masyarakat, dan penetapan harga tanaman tumbuh yang terdampak pembangunan kawasan industri.
"Kawasan yang dihitung itu di luar kawasan hutan untuk menunjang pelaksanaan proyek strategis nasional," ucap Petrus Kasihiw.
Menurut dia keberadaan kawasan industri di Teluk Bintuni memberikan dampak signifikan terhadap perekonomian daerah baik kabupaten maupun provinsi.
Untuk itu, pemerintah kabupaten terlebih dahulu mengedukasi seluruh komponen masyarakat agar mendukung percepatan pembangunan kawasan industri.
"Pembangunan daerah tidak bisa hanya berharap dari APBD saja. Kami butuh investasi yang masuk," kata Petrus.
Ia menjelaskan kawasan industri Teluk Bintuni mampu menyerap ribuan tenaga kerja lokal yang memiliki kualifikasi sesuai kebutuhan perusahaan.
Oleh sebabnya, pemerintah kabupaten membangun pusat pelatihan tenaga kerja industri migas semi-skill dengan jumlah peserta mencapai 14 angkatan.
"Sebagian peserta sudah bekerja di berbagai perusahaan minyak dan gas di berbagai daerah bahkan luar negeri," ucap Petrus Kasihiw.
Ia menuturkan bahwa pemerintah kabupaten dan pihak perusahaan sudah menandatangani komitmen bersama untuk memprioritaskan tenaga kerja lokal.
Pemberdayaan tenaga kerja lokal merupakan wujud nyata dari manfaat kehadiran investor pada kawasan industri di Kabupaten Teluk Bintuni.
"Ada 1.400 tenaga kerja semi-skill asli dari Bintuni sudah kami siapkan. Kalau high skill, ya silahkan diambil dari luar," kata Bupati Teluk Bintuni.
Petrus juga berharap adanya dukungan dari pemerintah provinsi agar seluruh tahapan pembangunan kawasan industri di Teluk Bintuni berjalan lancar sesuai ekspektasi.
"Kami sangat berharap dukungan gubernur supaya segalanya lancar. Soal operasionalnya kapan, itu tergantung pemerintah pusat," tutur Petrus Kasihiw.