Jakarta (ANTARA) - Deputi Bidang Dukungan Kebijakan Pemerintah dan Wawasan Kebangsaan Sekretariat Wakil Presiden, Velix Vernando Wanggai menyatakan event Sail Teluk Cenderawasih (STC) 2023 merupakan momentum kebangkitan sektor maritim di Indonesia Timur.
“Sail Teluk Cenderawasih atau STC ini digelar bukan semata gerakan promosi budaya, dan pariwisata tapi lebih besar, momentum memperkenalkan Papua sebagai bagian penting ekonomi maritim Indonesia,” kata Velix Vernando pada acara promosi event Sail Teluk Cenderawasih 2023 di Jakarta, Minggu.
Velix menjelaskan, event Sail Teluk Cenderawasih akan digelar secara terpusat di Kabupaten Biak Numfor, Papua pada 1-7 November 2023.
Selain promosi pariwisata, kebudayaan, dan ekonomi kreatif, pada gelaran tersebut juga memperkenalkan keanekaragaman hasil laut Teluk Cenderawasih yang menjadi komoditas ekspor unggulan Tanah Air.
“Seperti Ikan tuna Yellow Fins dari Teluk Cenderawasih ini menjadi produk ekspor hasil laut Indonesia Timur yang paling diminati di Jepang,” kata dia.
Berangkat dari potensi tersebut, menurut dia, Wakil Presiden Ma’ruf Amin selaku Ketua Badan Pengarah Papua mendukung penuh penyelenggaraan Sail Teluk Cenderawasih sebagai momentum kebangkitan maritim.
Dalam peta jalan yang dirumuskan sejak 2020, hingga 20 tahun ke depan pemerintah menggenjot pembangunan infrastruktur di Kabupaten Biak Numfor, Papua untuk mengembangkan potensi tersebut.
“Pembangunan itu sekaligus menjadikan Biak Papua sebagai entry point ekspor perikanan di Indonesia Timur ke negara lain (bukan hanya jepang) nah upaya ini sedang kita lakukan,” kata dia.
Bupati Kabupaten Biak Numfor Herry Ario Naap mengatakan, infrastruktur yang dibutuhkan yakni memperbanyak jumlah pelabuhan laut dan udara supaya bisa meningkatkan jumlah ekspor tuna segar.
Berdasarkan data dari Pemerintah Kabupaten Biak Numfor pada Januari – Agustus 2022 impor ikan tuna mencapai sebanyak 70 ton namun pada periode yang sama di tahun ini jumlah ekspor meningkat menjadi 140,4 ton dengan total keuntungan Rp13,9 miliar.
Herry memprediksi, bila rencana tersebut terealisasi sesuai peta jalan pemerintah maka jumlah ekspor ikan tuna di wilayahnya akan terus meningkat mencapai 600-800 ton per tahun, dan menyumbang deviden bagi negara mencapai senilai Rp17,5 triliun.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: STC disebut momentum kebangkitan maritim Indonesia Timur