Hal ini disampaikan Koordinator Perencanaan Ahli Madya Ketenagakerjaan Makro Kemenaker Rini Nurhayati saat berkunjung ke Kabupaten Sorong dan melakukan tatap muka dengan pemerintah setempat guna menjaring aspirasi terkait kondisi KEK Sorong untuk menyiapkan penyusunan proyeksi kebutuhan tenaga kerja.
"Luas lahan KEK 523,7 hektare ini tentunya perusahaan yang masuk pun tentunya banyak sehingga kebutuhan tenaga pun sudah pasti akan banyak," jelas Rini Nurhayati saat bertatap muka dengan Pemerintah Kabupaten Sorong, Kamis.
Melalui masterplan yang ada, 15,024 pekerja itu akan disiapkan pada perusahaan yang bergerak pada industri galangan kapal, argo industri, industri pertambangan dan logistik.
"Ini kita sangat membutuhkan tenaga karyawan, Pemerintah Kabupaten Sorong pun harus menyiapkan tenaga yang handal supaya bisa menjawab kebutuhan itu," kata Rini.
Sebab, ketika perusahaan masuk dan tenaga belum ada untuk menjawab kebutuhan itu maka justru itu akan menambah beban, kemudian muncul perspektif negatif bahwa KEK tidak berdampak pada daerah setempat.
Selain itu, hadirnya perusahaan di KEK Sorong akan berdampak pada adanya migrasi yang datang untuk bersaing di dalam penerimaan pegawai perusahaan, sehingga hal buruk yang bakal terjadi adalah jumlah pengangguran di Kabupaten Sorong semakin meningkat.
"Kita ingin hadirnya perusahaan di sini mengurangi pengangguran bukan menambah jumlah pengangguran, maka ini menjadi perhatian serius pemerintah daerah," ungkap Rini.
Saat ini, langkah konkret yang tengah dilakukan adalah mendesain masterplan kawasan dan kebutuhan tenaga kerja berdasarkan latar belakang pendidikan linier dari setiap orang yang akan direkrut menjadi karyawan.
Karena itu, ia berharap kepada pemkab Sorong untuk benar-benar menyiapkan tenaga kerja yang handal dan menjawab kebutuhan di KEK Sorong.