Jayapura (ANTARA) - Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) menyebutkan akan ada lagi 11 titik penyalur Bahan Bakar Minyak (BBM) satu harga beroperasi di seluruh tanah Papua pada akhir tahun ini.
Komite BPH Migas Bapak Wahyudi Anas di Jayapura, Jumat, mengatakan 11 wilayah tersebut yakni di Papua Pegunungan lima titik, Papua Tengah tiga titik dan di Papua Barat daya tiga titik.
“Untuk itu diharapkan kerja sama semua pihak baik dari pemerintah daerah maupun PT Pertamina Patra Niaga Regional Maluku Papua,” katanya.
Menurut Wahyudi, kini untuk 11 titik tersebut ada yang dalam proses pembangunan Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU), kemudian pengurusan perizinan serta melakukan pendaftaran.
“Namun kami targetkan akhir 2023, 11 titik tersebut sudah selesai dan beroperasi,” ujarnya.
Dia menjelaskan pihaknya berharap dalam membangun BBM satu harga ini harusnya investor lokal karena mereka memahami daerahnya, dengan begitu dapat menumbuhkan perekonomian di daerah tersebut.
“Kami selalu minta agar investor dari lokal yang mau membangun daerahnya sehingga terjadi pemerataan layanan BBM satu harga,” katanya.
Dia menambahkan ke depan pihaknya berharap dengan di bangunnya BBM satu harga di seluruh tanah Papua maka semua stakeholder dan instansi terkait dapat bekerja sama guna mengawasi pelaksanaan di lapangan sehingga bisa tepat sasaran.
“Secara prinsip kami titip BBM satu harga ini, untuk itu mari tingkatkan pengawasan agar alokasi yang diberikan pemerintah ini bisa tepat sasaran. Kami harap kerja sama dari Pemda, TNI/Polri serta pihak Pertamina itu sendiri,” ujarnya.
BPH Migas: 11 titik BBM satu harga di Papua beroperasi akhir tahun
Sabtu, 26 Agustus 2023 6:01 WIB