Manokwari (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Papua Barat menyeleksi cabang olahraga potensial yang akan diikutsertakan pada ajang Pra Pekan Olahraga Nasional (PON) tahun 2023 dan PON 2024.
Penjabat Gubernur Papua Barat Paulus Waterpauw di Manokwari, Selasa, mengatakan tidak semua cabang olahraga mendapatkan alokasi anggaran karena disesuaikan dengan kemampuan fiskal pemerintah provinsi.
"Yang berangkat juga tidak semua ofisial team, beberapa saja dengan atlet. Kami seleksi cabor mana yang berpotensi," kata Paulus Waterpauw.
Ia menjelaskan bahwa proses seleksi nantinya dilakukan oleh Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Papua Barat, sehingga semua cabang olahraga diharapkan memaklumi kondisi keuangan daerah.
Kondisi tersebut tentunya berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya karena Papua Barat tidak mengalami pemotongan anggaran setelah pemekaran DOB Papua Barat Daya.
"Jadi saya minta pengertian dari semua cabor. Tahun-tahun sebelum itu anggaran masih cukup, tapi sekarang sudah dipotong," tutur Paulus Waterpauw.
Ia menilai selama ini pengiriman tim dan atlet dari masing-masing cabang olahraga dalam jumlah banyak tidak memberikan dampak positif terhadap perolehan prestasi yang mengharumkan Papua Barat.
Oleh sebabnya, pola lama perlu diubah agar lebih efektif dan efisiensi anggaran dengan target prestasi yang jelas seperti keberhasilan mendapatkan medali baik perunggu atau emas.
"Anggaran sudah masuk ke Dispora, nanti kami tambahkan lagi pada perubahan APBD tahun 2023 ini," kata Paulus Waterpauw.
Ia menegaskan pemerintah provinsi telah mengevaluasi pemberian alokasi dana hibah bagi lembaga atau organisasi guna mencegah terjadinya penyalahgunaan anggaran tersebut.
Tak hanya itu, pemerintah provinsi juga menghentikan dana hibah yang diusulkan oleh masyarakat atau komunitas di Papua Barat melalui mekanisme proposal.