Sorong (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Tambrauw, Provinsi Papua Barat Daya kolaborasi dengan Polres dan Kodim 1810/Tambrauw guna menjamin kondisi keamanan di wilayah Tambrauw pascapenangkapan 19 anggota Komite Nasional Papua Barat (KNPB) di Distrik Bamusbama.
Penjabat Bupati Tambrauw Engelbertus Kocu di Sorong, Selasa, menjelaskan pascapenangkapan itu kondisi keamanan di Kabupaten Tambrauw khususnya di Distrik Bamusbama telah dikendalikan dan aman hingga saat ini.
Namun mengantisipasi adanya situasi tak terduga, kata dia, Pemerintah Kabupaten Tambrauw berkolaborasi dengan pihak Polres Tambrauw dan Kodim 1810/Tambrauw untuk tetap menjaga keamanan di setiap wilayah Tambrauw.
"Kita sudah rapat bersama dan mengambil kebijakan untuk menjamin kondisi keamanan di Tambrauw harus terjaga," jelas Penjabat Bupati Tambrauw.
Selain, itu dia menyinggung soal 14 nakes nusantara yang sempat heboh diberitakan bahwa mereka diancam anggota KNPB adalah tidak benar. Sebab, jarak antara lokasi Distrik Bamusbama dengan Distrik Syujak dan Embun, tempat kerja 14 nakes nusantara sangat jauh.
Kendati demikian, kata dia, perlu adanya antisipasi sedini mungkin sebelum terjadi hal yang tidak diduga, sehingga oleh Pemerintah Kabupaten Tambrauw dan TNI/Polri perlu memberikan rasa aman bagi masyarakat dengan berbagai upaya strategis.
"Saya pastikan 14 nakes itu sudah bisa kembali jalankan tugas karena kondisinya sudah aman terkendali," ungkap Engelbertus.
Dia mengakui bahwa kondisi ini terjadi karena minimnya pelayanan pemerintah kepada seluruh masyarakat yang ada di setiap wilayah Kabupaten Tambrauw.
"Berkaitan dengan itu maka ke depan pemerintah akan tetap memberikan pelayanan yang sifatnya menyeluruh dan berdampak langsung melalui program strategis, supaya pelayanan pemerintah benar-benar tepat sasaran," beber dia.
Kaporles Tambrauw AKBP Bendot Dwi Prasetio di Sorong, Selasa, menjelaskan pascapenangkapan 19 anggota KNPB sektor Tambrauw tidak ada situasi gangguan keamanan yang menonjol khususnya di Distrik Bamusbama.
"Hingga saat ini situasinonal di Tambrauw khususnya di Distrik Bamusbama aman dan kondusif," jelas Kapolres Tambrauw.
Berkaitan dengan kondisi ini, sebut dia Polres Tambrauw telah melakukan rapat bersama Pemerintah Daerah Kabupaten Tambrauw dan memutuskan untuk melaksanakan patroli gabungan mulai dari TNI dan Polri dan juga Satpol-PP.
Menurut dia, wilayah Kabupaten Tambrauw begitu luas sehingga membutuhkan kolaborasi tim patroli untuk meningkatkan rasa aman kepada masyarakat pascapenangkapan 19 anggota KNPB itu.
"Jadi kita akan menerjunkan 75 personil dan ditambah setiap Polsek di wilayah Tambrauw dan TNI untuk patroli rutin ke setiap distrik dan kampung," kata dia.
Dia menjelaskan, patroli rutin ini bukan menjadi bagian untuk memberikan rasa takut kepada masyarakat, tetapi sebagai satu upaya untuk memastikan bahwa masyarakat dan seluruh aktivitas pembangunan di wilayah Tambrauw berjalan aman dan normal sebagaimana mestinya.
"Kita akan patroli 24 jam ke seluruh wilayah yang bisa dijangkau, untuk memastikan bahwa masyarakat aman," katanya.
Sebelumnya, Polres Tambrauw menangkap 19 anggota KNPB sektor Tambrauw saat mendeklarasikan dan melakukan pelantikan anggota KNPB di Kampung Sarwom, Distrik Bamusbama, Jumat (9/6).
Dari hasil penangkapan itu, tiga dari 19 anggota KNPB berinisial UK, Y dan WH ditetapkan menjadi tersangka karena melakukan tindak pidana makar dan melanggar pasal 106 KUHP.