Jayapura (ANTARA) - Papua Football Academy (PFA) yang didukung penuh oleh PT Freeport Indonesia resmi menutup ajang pencarian pemain sepak bola berbakat bagi putra Papua.
Biak Numfor menjadi lokasi terakhir PFA Cari Bakat yang berlangsung pada 1-3 Juni 2023 Stadion Cendrawasih di Kabuptaen Biak Numfor.
"Kami mengucapkan terima kasih kepada manajemen PFA yang disponsori oleh PT Freeport Indonesia yang telah mempercayakan Biak Numfor sebagai salah satu daerah pencarian bakat," kata Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Kabupaten Biak Numfor Arius Mirino dalam keterangan diterima di Jayapura, Senin.
Menurut Mirino, pihaknya berharap melalui ajang tersebut putra-putra dari Kabupaten Biak Numfor bisa mengembangkan bakat sepak bola demi masa depan yang lebih baik.
"Kami berharap agar kegiatan ini bisa diagendakan setiap tahun untuk merekrut atlet-atlet pesepakbola muda terbaik di Papua," ujarnya.
Saat ini, tim pelatih Papua Football Academy yang dipimpin Wolfgang Pikal dan Ardiles Rumbiak akan merampungkan hasil penilaian seluruh peserta dari tujuh wilayah PFA Cari Bakat kedua yang digelar Mei 2023 hingga Juni 2023
"Dalam waktu dekat kami akan umumkan siapa saja yang terpilih mengikuti seleksi final di Jayapura sehingga kami imbau agar dipantau terus informasi melalui website dan akun Instagram PFA," kata Wolgang Pikal.
Sementara itu, Manajer Papua Football Academy Donny Fahrochi mengatakan putra Papua dari setiap wilayah yang dinilai paling berbakat dalam sepakbola dan sesuai dengan ketentuan akan menjalani seleksi final di Stadion Mandala Jayapura pada 13-18 Juni 2023.
"Selain kembali menguji bakat dan keterampilan sepakbola, peserta seleksi final juga harus mengikuti tes psikologi, sidik jari dan kesehatan sebagai syarat untuk lolos menjadi penghuni asrama di Mimika Sport Complex," katanya.
Sekadar untuk diketahui sebanyak 211 putra Papua di Kabupaten Biak Numfor yang mengikuti kegiatan di Stadion Cendrawasih melengkapi total peserta PFA Cari Bakat 2023 menjadi 1.445 orang.
Sebelumnya PFA Cari Bakat 2023 berlangsung di Timika yang diikuti 173 anak kemudian Jayapura 224 anak, Nabire 180 anak, Merauke 280 anak, Waropen 202 anak dan Serui 175 anak.