Kepala SMP Negeri Wasior Yustinus Rumabur di Wasior, Kamis, mengatakan, jajarannya optimistis mampu menerapkan Kurikulum Merdeka yang diyakini disukai siswa lantaran bahan ajarnya disesuaikan dengan kebutuhan dan minat para peserta didik.
Saat ini, katanya, SMP Negeri Wasior sudah menyiapkan empat guru yang memiliki lisensi Kurikulum Merdeka. Para guru tersebut akan menjadi mentor bagi guru lainnya dalam penerapan kurikulum baru tersebut.
"Tahun ajaran baru kami sudah berkomitmen untuk harus melaksanakan itu. Kalau dikehendaki berarti nanti ada pemateri-pemateri lain dari Manokwari atau dari sekolah lain untuk membantu kami," ujar Rumabur.
Hingga saat ini, katanya, SMP Negeri Wasior masih menerapkan Kurikulum K-13 dikombinasikan dengan model mandiri belajar. Pola ini diberlakukan dalam rangka transisi dari K-13 ke Kurikulum Merdeka.
"Nyatanya orang tua lebih cenderung kepada Kurikulum Merdeka karena materinya disiapkan sesuai dengan lingkungan yang ada. Jadi sementara ini sedang dalam proses sosialisasi kepada guru, kepada orang tua dan juga kepada siswa," katanya.
Pihak SMP Negeri Wasior berharap Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga setempat mengeluarkan rekomendasi untuk menunjuk sekolah-sekolah yang dianggap mampu untuk mulai menerapkan Kurikulum Merdeka
Hal itu penting agar pihak sekolah memiliki dasar untuk melakukan persiapan-persiapan yang diperlukan dalam rangka penerapan kurikulum merdeka.
"Dinas Pendidikan harus berani untuk menunjuk sekolah mulai dari tingkat SD hingga SMP untuk bisa dijadikan model atau percontohan agar kita bisa menerapkan kurikulum merdeka, sebab di daerah lain hal ini sudah berjalan," ucap Rumabur.
Saat ini jumlah sekolah SD di seluruh Kabupaten Teluk Wondama sebanyak 55 unit, sedangkan jumlah SMP sebanyak 16 unit. Adapun untuk jenjang SMA baru ada tiga sekolah dan SMK baru ada dua sekolah.