Manokwari (ANTARA) - Universitas Papua (Unipa) menggandeng USAID Kolaborasi menyosialisasikan program magang yang terintegrasi dengan sejumlah kementerian/lembaga di Indonesia bagi mahasiswa Unipa.
Wakil Rektor I Unipa Sepus M Fatem di Manokwari, Jumat, mengatakan program magang lintas kementerian akan meningkatkan kapasitas dan kemampuan dari mahasiswa yang kemudian diimplementasikan dalam kehidupan sosial bermasyarakat.
Jumlah mahasiswa yang akan mengikuti program magang USAID Kolaborasi sebanyak sepuluh orang dengan memprioritaskan mahasiswa asli Papua.
"Nanti kami laksanakan seleksi dengan beberapa kriteria," kata Fatem.
Ia menjelaskan sepuluh mahasiswa yang lolos seleksi nantinya menjalani program magang pada kampung asimetris di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
Selama proses magang, mahasiswa mempelajari tentang instrumen dan kebijakan pembangunan daerah otonomi khusus (otsus).
"Melalui teori dan praktik selama magang, kami siapkan mereka menjadi pemimpin masa depan," kata Fatem.
Dia berharap program magang USAID Kolaborasi berkelanjutan hingga tahun-tahun mendatang demi mewujudkan sumber daya manusia (SDM) Papua yang berkualitas.
Oleh karena itu, Unipa memberikan dukungan penuh melalui penyusunan regulasi Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) agar tidak menghambat perkuliahan mahasiswa.
"Misalnya, mahasiswa semester 5 atau 7 yang magang, maka rekognisi mata kuliah 20 SKS akan kami lakukan," kata dia.
Ia menilai program magang terintegrasi dengan kementerian/lembaga merupakan bagian dari investasi SDM Papua untuk puluhan tahun mendatang.
Program magang terintegrasi membentuk karakter generasi muda Papua menjadi pemimpin yang berkompeten dan andal di masa depan.
"Mereka bisa memahami perencanaan yang baik, termasuk manajemen waktu dan problem solving," tutur Fatem.
Ia mengapresiasi USAID Kolaborasi yang telah memberikan kesempatan bagi mahasiswa Unipa untuk mengikuti program magang terintegrasi.
Program magang itu perlu diadopsi lembaga lainnya, sehingga upaya mewujudkan SDM Papua berkualitas tercapai sesuai ekspektasi.
"Ini kesempatan pertama bagi mahasiswa Unipa. Kami sangat berterima kasih," ujar Fatem.
Program Manajer USAID Kolaborasi dari Kitong Bisa Pdt Andreas Serhalawan mengatakan program magang dilaksanakan selama tiga bulan terdiri atas dua bulan magang pada kementerian/lembaga dan satu bulan praktik di kampung asimetris Yogyakarta.
Ada tiga kementerian menjadi tujuan magang yaitu Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), serta Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT).
"Mahasiswa belajar soal tata kelola pemerintahan berskala makro, dan implementasinya bisa dilihat di enam kampung asimetris," kata dia.
Ia menjelaskan tujuan pelaksanaan program magang terintegrasi yakni mahasiswa menjadi agen perubahan ketika menyelesaikan pendidikan pada perguruan tinggi.
Untuk itu, kata dia, program magang terintegrasi lebih memprioritaskan mahasiswa asli Papua, agar implementasi Otsus Papua bisa lebih maksimal mulai dari perencanaan hingga penganggaran program.
Program magang terintegrasi, kata dia, diselaraskan dengan aturan kampus supaya pelaksanaannya berjalan dengan lancar.
"Pembiayaan selama magang sepenuhnya ditanggung oleh USAID Kolaborasi," ucap Andreas.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Unipa gandeng USAID Kolaborasi sosialisasikan program magang integrasi