Sorong (ANTARA) - Sebanyak 116 calon anggota Majelis Rakyat Papua (MRP) Provinsi Papua Barat Daya mengikuti tes urine, Rabu (17/5) di Aula Bhayangkari Polresta Sorong, guna memastikan para calon bebas dari narkotika.
Panitia Pemilihan MRP Provinsi Papua Barat Daya Toni Wolas di Sorong, Rabu, menjelaskan tes urine ini merupakan bagian dari tahapan seleksi yang harus diikuti setiap calon MRP.
"Jadi, sebelum masuk tahapan selanjutnya peserta melalui tahapan tes urine guna memastikan para calon itu benar-benar bersih dari penggunaan obat terlarang," ujar Toni Wolas.
Pada sesi tes urine ini, kata Toni, pihak Polresta Sorong dan BNN Papua Barat pun ikut terlibat dalam proses pemeriksaan tersebut.
Sebab, menurut Toni, menjadi anggota MRP adalah representasi dari beberapa unsur yakni perempuan, adat dan agama, sehingga yang bersangkutan harus bersih dari penggunaan obat terlarang dan memiliki integritas tinggi guna memaksimalkan pelayanan kepada ketiga unsur tersebut.
"Tujuannya jelas bahwa yang nantinya duduk di kursi lembaga kultur itu adalah mereka yang bersih," kata Toni.
Dia mengatakan setelah tes urine ini, akan dilanjutkan dengan tahapan presentasi makalah oleh masing-masing calon pada 19 Mei 2023.
Pada tahapan itu, kata dia, setiap peserta akan menyerahkan flash disk yang berisikan materi makalah dalam bentuk video berdurasi dua sampai tiga menit kepada panitia pemilihan calon anggota MRP.
"Jadi para calon akan menyampaikan terkait dengan orientasi dan program ketika terpilih yang berlandas pada Undang-undang Otsus," jelas dia.
Setelah tahapan presentasi, kata dia, akan dilanjutkan dengan sesi wawancara dengan durasi waktu tiga sampai lima menit untuk setiap calon anggota MRP.
"Tes urine ini merupakan tahapan kedua setelah psikotes yang telah dilaksanakan pada Selasa (16/5)," ungkap dia.
Dia.mengatakan, tahapan ini telah dimulai sejak 16 Mei sampai 22 Mei 2023. Dari hasil itu, 116 calon anggota MRP akan dipilih lagi oleh tim untuk mencari yang terbaik sebanyak 33 orang.
"33 orang itu masing-masing keterwakilan dari 11 orang perwakilan perempuan, 11 orang perwakilan adat dan 11 orang lagi perwakilan agama," pungkas dia.