Engelbertus memberikan apresiasi kepada Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) yang telah menggagas program ini guna mendorong capaian kualitas pendidikan di setiap daerah menjadi lebih baik dan optimal.
"Seleksi calon guru penggerak ini baru pertama kali dilakukan di Kabupaten Tambrauw oleh tim dari Kemendikbudristek," jelas Engelbertus Kocu.
Peserta yang mendaftar untuk mengikuti seleksi sebanyak 57 orang, kemudian lulus seleksi tahap pertama adalah 27 orang yang nantinya mengikuti seleksi tahap kedua.
"Guru Penggerak ini nantinya akan menjadi panutan dan motivator bagi sesama guru maupun bagi seluruh murid dan lingkungannya," kata Engelbertus Kocu.
Setelah lulus seleksi, kata Engelbertus, nantinya akan dikirim ke sekolah-sekolah yang telah ditentukan sebelumnya guna mendorong komunitas belajar bagi rekan guru di sekolah dan lingkungannya, menjadi pengajar praktik bagi rekan guru lain untuk pengembangan pembelajaran di sekolah dan memacu peningkatan kepemimpinan siswa di sekolah.
"Saya yakin bahwa dengan adanya guru penggerak ini akan meningkatkan kualitas pendidikan di Kabupaten Tambrauw menjadi lebih baik," katanya.
Dia yakin bahwa guru penggerak yang akan diutus ke sekolah telah memiliki kompetensi yang mumpuni, sehingga nantinya memberikan dampak positif bagi kualitas pendidikan di Kabupaten Tambrauw.
Ini, kata dia, merupakan bagian dari satu upaya bagaimana meningkatkan IPM Kabupaten Tambrauw. Sebab, IPM Kabupaten Tambrauw saat ini masih terendah 53,71 persen
"Indeks tersebut tergolong rendah dibandingkan kabupaten lain di Papua Barat Daya," ujarnya.
Menurut Engelbertus Kocu, salah satu upaya guna meningkatkan IPM adalah memperbaiki kondisi pendidikan lewat pembentukan guru penggerak di Kabupaten Tambrauw.
Selain itu, Pemerintah Kabupaten Tambrauw pun komitmen membuka wilayah terisolir dengan membangun infrastruktur jalan guna mendukung pelayanan kepada masyarakat, mulai dari pembangunan sekolah dan puskesmas tetapi juga pemberdayaan ekonomi masyarakat.
Selain itu, Pemerintah Kabupaten Tambrauw pun komitmen membuka wilayah terisolir dengan membangun infrastruktur jalan guna mendukung pelayanan kepada masyarakat, mulai dari pembangunan sekolah dan puskesmas tetapi juga pemberdayaan ekonomi masyarakat.
"Jadi setelah hasil seleksi ini, para guru penggerak akan dikirim ke sekolah yang tersebar di 29 distrik," tambahnya.