Manokwari (ANTARA) - Sekolah Menengah Atas (SMA) Taruna Kasuari Nusantara tidak lagi menerima siswa dari wilayah Provinsi Papua Barat Daya pada tahun ajaran baru 2023-2024. Siswa perwakilan hanya berasal dari 7 kabupaten di Provinsi Papua Barat.
Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan Saban Budi Cahyono di Manokwari, Kamis, mengatakan Pembiayaan SMA Taruna Kasuari berasal dari dana otonomi khusus Provinsi Papua Barat sehingga peruntukannya hanya untuk 7 kabupaten yang ada.
"Untuk tahun ajaran 2023-2024 kami menerima 100 siswa, yang merupakan perwakilan dari 7 kabupaten di Papua Barat. Sementara untuk 6 kabupaten dan 1 kota di Provinsi Papua Barat Daya tidak bisa lagi diterima terkait dengan sumber pembiayaan," kata Budi.
Saat ini, Sekolah hasil kerjasama Provinsi Papua Barat dan Kodam XVIII/Kasuari tersebut tengah melakukan seleksi penerimaan siswa baru, tercatat sebanyak 665 pendaftar dan sebanyak 331 calon Taruna dinyatakan lulus seleksi administrasi.
Dimulai Pendaftaran pada 10 April dengan beberapa tahapan seleksi yakni tahap pertama seleksi administrasi, tahap kedua tes kesehatan, tahap ketiga tes samapta, tahap keempat tes akademik, tahap kelima psikotest, tahap keenam wawancara dan Pemantauan Akhir (Pantukhir).
"Untuk hasilnya nanti kami tetap mengacu pada 80 persen Orang Asli Papua dan 20 persen diisi oleh siswa Nusantara, Tahun ini merupakan tahun ketiga penerimaan siswa Taruna Kasuari Nusantara," kata dia.
Sementara itu Saban menyebutkan pada tahun ajaran 2023-2024 SMA Taruna Kasuari Nusantara belum menerima siswa perempuan, hal ini karena keterbatasan ruang belajar dan belum adanya asrama yang representatif.
"Dalam master plan kita, penerimaan taruni baru akan dilakukan pada 2027 nanti, saat penggunaan gedung sekolah yang baru dan representatif. Karena untuk siswa perempuan harus lebih ekstra dalam pengawasan," kata dia.
Saat ini SMA Taruna Kasuari masih menggunakan gedung Balai Latihan Kehutanan, sementara menunggu gedung dan asrama baru yang masih dalam tahap pembangunan oleh Provinsi Papua Barat.*