Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kota Sorong Ludia Watimena di Sorong, Senin, menjelaskan salah satu wilayah di kota itu yang dianggap memiliki potensi risiko bencana tsunami adalah Kelurahan Kampung Baru.
"Sehingga kita butuh kesiapsiagaan sebelum terjadinya bencana itu melalui FGD (Focus Group Discussion) ini," katanya.
Dia menjelaskan diskusi ini tindak lanjut dari rapat koordinasi nasional penanggulangan bencana yang digelar BNPB pada 2-3 Maret 2023, yang memutuskan bahwa kesiapsiagaan dan kewaspadaan masyarakat harus diprioritaskan, dan pengelolaan tata ruang serta perizinan pembangunan harus berbasis mitigasi bencana.
"Pada poin ini maka kita perlu persiapkan langkah konkret bagaimana mengantisipasi terjadinya bencana itu," kata dia.
Dia menjelaskan dalam diskusi itu masyarakat dibekali dengan berbagai ilmu kesiapsiagaan sekaligus memutuskan langkah-langkah strategis sebagai upaya meminimalisasi risiko bencana di wilayah berpotensi.
"Sehingga sebelum terjadi keadaan darurat masyarakat sudah harus siap diri menghadapi tsunami," kata dia.
Selain Kelurahan Kampung Baru yang ditetapkan sebagai daerah rawan tsunami, BPBD Kota Sorong telah memetakan wilayah pesisir yang kemungkinan berpotensi tsunami.
"Wilayah pesisir kita sudah petakan agar masyarakat bisa mengetahui lokasi yang kita kaji berisiko bencana," katanya.
Data menunjukkan bahwa pada 2021 Kota Sorong diterjang angin kencang di beberapa kelurahan sehingga masyarakat kehilangan tempat tinggal, sedangkan pada 2022 terjadi banjir dan longsor yang antara lain berdampak terhadap kerusakan rumah, tempat usaha, dan sekolah.
"Berdasar pada kejadian itu maka sudah saatnya upaya prabencana berbasis masyarakat perlu dilakukan sebagai langkah antisipasi," ungkap dia.
"Pada poin ini maka kita perlu persiapkan langkah konkret bagaimana mengantisipasi terjadinya bencana itu," kata dia.
Dia menjelaskan dalam diskusi itu masyarakat dibekali dengan berbagai ilmu kesiapsiagaan sekaligus memutuskan langkah-langkah strategis sebagai upaya meminimalisasi risiko bencana di wilayah berpotensi.
"Sehingga sebelum terjadi keadaan darurat masyarakat sudah harus siap diri menghadapi tsunami," kata dia.
Selain Kelurahan Kampung Baru yang ditetapkan sebagai daerah rawan tsunami, BPBD Kota Sorong telah memetakan wilayah pesisir yang kemungkinan berpotensi tsunami.
"Wilayah pesisir kita sudah petakan agar masyarakat bisa mengetahui lokasi yang kita kaji berisiko bencana," katanya.
Data menunjukkan bahwa pada 2021 Kota Sorong diterjang angin kencang di beberapa kelurahan sehingga masyarakat kehilangan tempat tinggal, sedangkan pada 2022 terjadi banjir dan longsor yang antara lain berdampak terhadap kerusakan rumah, tempat usaha, dan sekolah.
"Berdasar pada kejadian itu maka sudah saatnya upaya prabencana berbasis masyarakat perlu dilakukan sebagai langkah antisipasi," ungkap dia.